JATIMTIMES - Gus A atau pria pemilik nama asli Hadi mengungkap alasannya menabur uang di jalan, tepatnya di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Jombang.
Dikutip dari detikJatim, Gus A mengatakan tak mau ambil pusing terkait tanggapan masyarakat. Gus A mengatakan bahwa dirinya menyerahkan semua penilaian terhadap masyarakat
Baca Juga : Lagi Tren, Pasutri Pilih Nikah di KUA Ketimbang Gelar Pesta Habiskan Dana Berjuta-Juta
"Saya tidak mau menanggapi masyarakat yang berkomentar tidak tepat, itu hak mereka. Kalau uang tersebut dibagikan di salah satu titik malah akan mendatangkan banyak masyarakat dan berisiko," kata Gus A di rumah, Selasa (31/1/2023).
Lebih lanjut, Gus A mengatakan bahwa tindakannya itu tidak ada yang salah. Ia juga mengatakan bahwa tindakannya itu tidak merugikan orang lain.
Ia kemudian mengungkap bahwa tindakannya itu murni untuk kesenangannya saja.
"Ini murni hanya kesenangan saja, saya merasa bangga ketika bisa menyenangkan orang lain. Karena di masa kecilku hidupku sangat kurang beruntung," katanya.
Gus juga mengungkap bahwa dirinya telah menyebar uang sebanyak Rp 250 juta kemarin di Desa Watudakon, Jombang.
Tak berhenti di aksi itu saja, Gus A mengungkap bahwa dirinya berencana akan kembali menyebar uang yang jauh lebih banyak lagi dalam waktu dekat ini.
"Dalam waktu dekat akan menyebarkan dengan jumlah yang lebih banyak," tandas Gus A.
Sebelumnya, Warga Dusun/Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Jombang dihebohkan dengan aksi seseorang menyebar duit di jalan.
Baca Juga : 375 Peserta Ikuti Seleksi PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Surabaya
Adapun uang yang disebar itu berupa pecahan Rp 100 ribu. Sontak saja, orang yang berada di pinggir jalan langsung berebut memungut uang yang disebar.
"Yang disebar pecahan Rp 100 ribu. Dilempar dari dalam mobil, mobilnya terus jalan. Orang berebut," kata Kepala Dusun Watudakon Arif Budiaji saat dikonfirmasi wartawan, Senin (30/01/2023).
Arif mengatakan, aksi sebar duit di jalan terjadi sejak 2 bulan terakhir dalam kurun waktu Desember 2022 hingga Januari 2023. Aksi fenomenal itu kerap dilakukan seminggu 4 kali di lokasi yang sama.
"Orang-orang biasanya ada yang dapat Rp 2 juta, Rp 1 juta, terus ada yang Rp 300 ribu. Diperkirakan sudah hampir Rp 80 jutaan selama 2 bulan itu," ujarnya.
Arif kemudian menyebut bahwa pelaku penyebar uang itu adalah Gus A (44). Menurut Arif, dulunya Gus A adalah warga asli Dusun Watudakon.
"Dia warga sini (Dusun/Desa Warudakon, red) juga. Terus keluarganya di sini sudah tidak ada. Bapak ibunya dan saudaranya sudah tidak ada waktu pandemi kemarin, tinggal Hadi saja," ucapnya.