free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hukum dan Kriminalitas

Polisi Pastikan Ada Peran Samanhudi Anwar dalam Kasus Perampokan Rumdin Wali Kota Blitar

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Nurlayla Ratri

30 - Jan - 2023, 19:36

Placeholder
Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar diamankan Polda Jatim.(Foto : Team JATIMTIMES)

JATIMTIMES- Polda Jawa Timur menangkap mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar. Samanhudi ditangkap karena diduga kuat menjadi otak perampokan rumah dinas wali kota Blitar beberapa waktu lalu.

Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar ditangkap pada Jumat 27 Januari 2023 lalu di sebuah sport center di Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Mantan orang nomor satu di Kota Blitar itu ditangkap saat sedang berolahraga.

Baca Juga : Mengenal Situs Tri Tingal, Petilasan Syech Siti Jenar-Sunan Kalijaga-Ki Ageng Kebo Kenongo di Blitar

Saat dihubungi awak media, Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono menuturkan ada keterkaitan antara peristiwa perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso dengan Samanhudi Anwar (SA).

"Jadi tentunya untuk tindak lanjut kasus kemarin bapak SA sudah diamankan pihak Polda Jatim. Pemeriksaan para penyidik tentunya ada perkembangan bahwa ada keterkaitan antara kejadian yang dilakukan para pelaku terjadi karena ada masukan dan informasi dari bapak SA," terang Argo, Senin (30/1/2023).

Samanhudi Anwar pernah tersandung kasus korupsi pembangunan SMPN 3 Kota Blitar pada tahun 2018. Saat menjalani hukuman sebagai narapidana kasus korupsi, Samanhudi sempat berpindah lapas beberapa kali. 

Terakhir, dia menghabiskan hukuman di Lapas Sragen Jawa Tengah. Di Lapas Sragen inilah Samanhudi Anwar bertemu dengan para pelaku perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar.

AKBP Argowiyono menambahkan, saat ini pihaknya dari Polres Blitar Kota terus mengintensifkan pengamanan di rumah dinas Wali Kota Blitar.

"Sebetulnya pengamanan dari hari pertama sudah kita intensifkan termasuk bantuan TNI dan setiap hari saya lakukan pengecekan dan mudah- mudahan tetap kondusif jangan sampai terjadi kegaduhan. Semuanya sudah ditangani oleh pihak bewajib dan kita serahkan sesuai fakta hukum yang ada," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso di Jalan Sudanco Supriyadi disatroni perampok. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin 12 Desember 2022. Pelaku perampokan menyekap Wali Kota Blitar Santoso dan istrinya serta tiga penjaga rumah yang merupakan anggota Satpol PP Kota Blitar. 

Kasus yang terjadi di Kota Blitar ini kemudian diambil alih Polda Jatim. Setelah melakukan lidik polisi berhasil menangkap tiga orang pelaku dan terakhir menangkap Samanhudi Anwar yang diduga kuat menjadi otak perampokan.

Baca Juga : Ada Penambahan Armada, 5 Bus Macito Siap Ajak Wisatawan Keliling Kota Malang

Lalu, benarkah motif yang melatarbelakangi Samanhudi mengotaki perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso terkait dengan motif dendam pribadi? Terkait hal ini, Polda Jatim masih melakukan pendalaman penyelidikan setelah tertangkapnya Samanhudi.

Spekulasi bermunculan terkait dengan dugaan motif Samanhudi melakukan aksi perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar. Dugaan terkuat, Samanhudi sakit hati karena menilai Santoso tidak setia dan mengkhianati dirinya. 

Di kalangan birokrasi, sudah menjadi rahasia umum jika karier Santoso di pemerintahan dan politik melejit karena power dan andil dari Samanhudi yang selain pernah menjabat wali kota Blitar juga pernah menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar.

Pada Pilwali Kota Blitar 2019, Samanhudi yang mendekam di balik penjara akibat kasus korupsi, ingin agar Santoso menjadi calon wakil Henry Pradipta Anwar. Henry adalah putra Samanhudi yang kala itu menjabat sebagai Ketua Komisi I DPRD Kota Blitar dari Fraksi PDIP. Sudah bukan rahasia jika Samanhudi sejak dulu ingin menancapkan politik dinasti di Kota Blitar.

Sayangnya, rencana tidak berjalan mulus. Santoso kemudian maju sebagai calon Wali Kota Blitar dari PDIP berpasangan dengan Tjutjuk Sunario dari Partai Gerindra. Henry yang ingin melanjutkan kepemimpinan ayahnya, kemudian maju sebagai calon wali kota bersama Yasin Hermanto sebagai calon wakilnya dengan dukungan PKB, Golkar dan PKS. Henry kala itu juga mundur sebagai kader PDIP. Rumor lain menyebutkan jika Henry dipecat sebagai kader oleh PDIP.

Hasilnya, Santoso-Tjutjuk yang dibackup langsung oleh PDIP pusat berhasil mengalahkan pasangan Henry-Yasin dalam pilkada. Penghianatan Santoso inilah yang diduga membuat Samanhudi sakit hati dan menaruh dendam.


Topik

Hukum dan Kriminalitas



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Nurlayla Ratri

Hukum dan Kriminalitas

Artikel terkait di Hukum dan Kriminalitas