JATIMTIMES - Satu tahun berjalan jajaran Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Jawa Timur (Jatim) mampu memenuhi semua komitmen yang dibangun dengan pengurus kabupaten/kota dalam membangun dan memajukan bolabasket Jatim.
Menurut Ketua Pengprov Perbasi Jatim Grace Evi Ekawati yang akrab disapa Mama Evi, semua program sudah dijalankan termasuk pelaksanaan kejuaraan provinsi (Kejurprov) Basket Kelompok Usia (KU) 12, 14, 16 dan 18 tahun dan Musyawarah Kabupaten/Kota (Muskab/kot) yang masa baktinya sudah habis.
Baca Juga : Dua Stan Produk UMKM Bank Jatim Cabang Malang Mendapat Apresiasi dari Menkeu RI Sri Mulyani
“Justru di 2023 ini setelah Rapat Kerja Daerah (Rakerda) nanti akan kita buat progam soalnya pada September nanti berbenturan semua mulai PON yang harus ikut pra kualifikasi meskipun Jatim meraih emas, ada POPNAS di Palembang, DBL, ada Porprov Jatim,” jelas Mama Evi saat melihat langsung penataran pelatih di GOR Sahabat Banyuwangi, Sabtu (21/1/2023).
Wanita energik tersebut menuturkan pihaknya akan mempersiapkan pemain mulai lapis satu dan seterusnya untuk PON maupun untuk even basket yang lain karena regenerasi harus berjalan.
Selain itu, Pengprov Perbasi Jatim akan melakukan pembinaan bersama-sama dengan ketua Pengkab/Pengkot masuk ke pelosok-pelosok untuk memberikan Coaching Clinic pelatih yang merupakan CSR DBL untuk menggelar Coaching Clinic DBL Academy yang akan diawali akhir Januari 2023 di Pantura ( Lamongan).
Untuk 2023, lanjut Mama Evi, program penataran pelatih di Banyuwangi merupakan yang pertama di mana yang terakhir pada 2022 di Kabupaten Lumajang. Dengan kepengurusan baru yang dikomandani oleh Ricco Antar Budaya memberikan gambaran kota yang berada di ujung timur Pulau Jawa yang dalam sejarah betul-betul mampu mencetak pebasket nasional.
Mama Evi menambahkan mulai 2023 semua harus belajar tertib dan disiplin. “Setelah sekitar dua tahun vakum karena pandemi Covid-19 dan tidak ada penataran sehingga lisensinya mati wajar dan masih ada toleransi bagi coach yang lisensinya mati. 2023 ayo kita tertib karena disiplin akan mencerminkan citra dan karakter bangsa serta sebuah prestasi berawal dari disiplin. Pelatihpun harus disiplin sehigga tidak ada lisensi tidak pertandingan (No Licence No Game),” imbuhnya.
Sementara dalam PON mendatang Mama Evi optimis tim basket Jatim dengan dukungan Pengkab/Pengkot, usaha dan doa dari semua lapisan masyarakat mampu menunjukan bukti Jatim merupakan tulang punggung bakset Indonesia.
Baca Juga : 23 Januari 2023 Libur, Pendaftaran Calon Ketua KONI Kota Malang Tetap Buka
“Jatim Pengkab/Pengkot terbanyak di Indonesia jadi tidak ada alasan (reason) kalau Jatim tidak memberikan yang terbaik untuk Indinesia. Jatim harus bangkit untuk berkontribusi bagi timnas basket,” pungkas Mama Evi.
Sementara Ketua Pengkab Perbasi Banyuwangi Ricco Antar Budaya, mengungkapkan setelah menggelar penataran pelatih pihaknya akan mengadakab even bola basket di Banyuwangi, pimbinaan kelompok usia dini dan mengagendakan penataran wasit.
“Untuk menjaring potensi pemain basket pengurus mematangkan konsep Perbasi terjun ke sekolah-sekolah dalam upaya mencari bibit-bibit pemain basket yang ada di wilayah Banyuwangi untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut,” jelas Anggota DPRD Banyuwangi asal Partai Demokrat itu.