free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kedutaan China Tanggapi Bentrokan yang Menewaskan Warganya di PT GNI

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

20 - Jan - 2023, 17:01

Placeholder
China sampaikan tanggapannya terkait bentrokan di PT GNI. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Kedutaan Besar China yang berada di Jakarta menanggapi bentrokan yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Mereka mengecam peristiwa tersebut yang menewaskan warganya.

"Kami, sebagaimana pemerintah Indonesia, mengutuk insiden keji ini, saat kekerasan terjadi di kawasan industri menyebabkan warga China dan staf Indonesia tewas, serta kerusakan fasilitas di area pabrik," demikian pernyataan Kedubes China, dikutip dari CNNIndonesia.com, Jumat (20/1/2023).

Baca Juga : Mantan Kapolres Ngawi, Kombes Pol Suryo Sudarmadi Jabat Dansat Brimob Polda Jatim

Tak hanya mengecam, mereka juga menegaskan akan membela dan memberikan semua hak warganya di Indonesia, termasuk warga yang berada di PT GNI itu.

Bentrokan yang terjadi di PT GNI itu sebelumnya telah diverifikasi oleh Kedutaan China. Mereka mengetahui penyebab utama bentrokan itu terjadi karena pihak keamanan perusahaan menahan sekitar 500 pekerja yang mencoba memasuki pos 4 pabrik smelter milik PT GNI untuk melakukan aksi mogok kerja.

Para pekerja mogok usai tujuh dari delapan tuntutan yang mereka ajukan sebelumnya tak kunjung disetujui pihak perusahaan.

Mereka mengajukan tuntutan terkait keamanan kerja usai dua karyawan tewas setelah terjebak kebakaran di pabrik smelter 2 PT GNI.

Selain itu, para pekerja juga menganggap perwakilan PT GNI arogan ketika membahas permintaan kenaikan upah.

Lebih lanjut, Kedutaan China menekankan bahwa bentrokan juga dilatarbelakangi adanya hasutan dari segelintir orang yang berada di sana.

Menurutnya, para penghasut itu memaksa masuk tanpa izin ke area perusahaan, mengintimidasi, dan mencegah staf bekerja.

Para penghasut itu juga menurut mereka telah melakukan penyerangan, perusakan, penjarahan, hingga pembakaran.

Akibat bentrokan itu, Kedubes China memastikan produksi di kawasan industri terhenti dan staf lokal dilarang bekerja akibat kerusuhan itu.

Baca Juga : Viral Jaksa Sugeng Menahan Air Mata Saat Membacakan Tuntutan kepada Richard Eliezer

"Kegiatan ekonomi dan sosial di lokasi dan sekitarnya terpengaruh secara signifikan. Ini telah merusak kepentingan mayoritas publik," bunyi pernyataan itu.

Sementara, di lain kesempatan juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah mengatakan sudah ada pembicaraan antara Indonesia yang berada di Beijing dengan Kemlu China.

Informasi yang didapat oleh perwakilan Indonesia yang berada di Beijing juga telah disampaikan pada Pemerintah Indonesia.

"Pada intinya sama-sama menyesalkan insiden tersebut dan berharap tidak terjadi insiden serupa di waktu yang akan datang," ujar Faizasyah usai konferensi pers di Kemlu RI, Jakarta, Kamis (19/1).

Faizasyah mengatakan bahwa Pemerintah RI telah memberikan kepastian hukum pada pemerintah China terkait peristiwa tersebut.

Atas tindakan hukum yang diambil oleh Indonesia, Faizasyah berharap kedua negara tersebut bisa jauh lebih dekat.

"Kita juga menyampaikan langkah yang dilakukan pemerintah untuk penegakan hukum dan lainnya, dan itu sudah dimaklumi dan diikuti oleh pihak Tiongkok [China]," ucap Faizasyah.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Sri Kurnia Mahiruni