JATIMTIMES - Dua band rock legendaris, Deep Purple dan God Bless, bakal dipertemukan kembali setelah 48 tahun. Ya, seperti membawa kembali suasana saat Deep Purple datang ke Indonesia pada 1975. God Bless bakal menjadi band pembuka dalam konser Deep Purple di Solo.
Konser Deep Purple ini menjadi bagian dari rangkaian World Tour 2023. Konser ini bakal digelar pada 10 Maret 2023 nanti di Edutorium UMS, Solo, dengan kapasitas penonton hingga 10 ribu.
Baca Juga : Jelang Valentine, Film Titanic Bakal Muncul Kembali dalam Kualitas 3D 4K
Anas Alimi, founder Rajawali Indonesia sebagai promotor konser Deep Purple, menyatakan bakal menghadirkan kembali suasana pada 1975 lalu, saat kedua band rock legendaris itu kali pertama dipertemukan. Kala itu, God Bless yang baru dibentuk 1973 dipilih menjadi pembuka konser Deep Purple, yang ketika itu tengah merajai panggung rock dunia.
"Bring back the 1975 vibes!," ungkap Anas, Sabtu (14/1).
Deep Purple kali ini akan hadir bersama triumvirat personel MK II: Ian Gillan (vokal), Roger Glover (bas) dan Ian Paice (drum). Mereka juga akan didampingi oleh Don Airey (keyboard) dan Simon McBride (gitar).
Sedangkan God Bless akan tampil dengan trio andalan: Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar) dan Donny Fattah (bas). Ketiganya didampingi Fajar Satritama (drum) dan Abadi Soesman (keyboard).
Meski sudah banyak yang berubah dari kedua band rock legendaris ini, baik personel yang datang maupun pergi, keduanya tetap konsisten dengan aliran rock yang mendarah daging sejak mengawali karir.
Untuk diketahui, Deep Purple adalah band rock yang dibentuk di London, Inggris, pada 1968. Band ini bahkan dianggap sebagai pelopor heavy metal dan hard rock modern.
Kedatangan Deep Purple ke Indonesia pada 1975 dianggap bersejarah lantaran mereka dianggap mengubah konteks seni pertunjukan musik di Indonesia.
Kala itu, menurut bassist God Bless Donny Fattah, musisi Indonesia masih sangat sederhana. Tak paham alat-alat pertunjukan, seperti monitor, sound sampai mixer. Lalu Deep Purple datang dengan tata lampu dan asap dry ice yang memukau.
Dari kedatangan Deep Purple itulah, band-band rock di Indonesia belajar tentang showmanship managerial hingga konsep pertunjukan.