JATIMTIMES - Sidang perdana Tragedi Kanjuruhan bakal digelar pada Senin (16/1) mendatang. Sidang perdana itu pun bakal dilakukan secara terbuka dan disiarkan secara langsung.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan mengimbau agar Aremania tak hadir secara langsung ke PN surabaya. Meski persidangan bakal dilangsungkan secara terbuka.
Baca Juga : Bantu Warga yang Sedang Kesusahan, Seorang Polisi di Karimun Banjir Pujian Warganet
"Kami mengimbau kepada teman-teman Aremania, bahwa persidangan ini bersifat terbuka dan fasilitas digital akan menjadi fasilitas untuk keterbukaan, tidak perlu untuk hadir," imbau Yusep, dikutip Detikcom pada Kamis (12/1).
Imbauan aparat kepolisian itu, menurut Yusep dilakukan untuk menghindari potensi-potensi yang tak diinginkan. Ia juga berharap langkah tersebut bisa disikapi dengan bijak, saling menghormati, saling menghargai.
"Sehingga proses persidangan bisa berjalan sesuai harapan," harapnya.
Selain mengimbau Aremania untuk tak datang langsung ke PN Surabaya, pihak Polrestabes Surabaya juga menyiapkan pengamanan berlapis untuk jalannya persidangan tersebut. Dalam pengamanan nanti, akan disiapkan empat pola pengamanan.
"Kami akan upayakan berbagai pola pengamanan, baik pola satu, dua, tiga dan empat," ujarnya.
Menurut Yusep, pengamanan itu juga akan dilangsungkan secara terus menerus selama persidangan.
Baca Juga : Polisi Tangkap Pelaku Curanmor di Dampit, Warganet Sebut Pelaku Berjumlah Tiga Orang
"Yang (perdana) dilaksanakan tanggal 16 Januari, yang dimungkinkan berjalan 30 hari ke depan," tegasnya.
Pihak Polrestabes juga sudah berkoordinasi dengan PN Surabaya terkait siapa saja yang hadir secara langsung ke persidangan. Termasuk di antaranya, keluarga korban dan saksi.
"Bahwa ruang sidang itu terbatas, sehingga kemungkinan apabila yang akan hadir mungkin dari pihak yang terkait, baik itu saksi-saksi ataupun dari pihak keluarga korban yang perlu ataupun media khususnya, itu yang mungkin terakomodir dalam ruang sidang," tegas Yusep.