free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kurang Berhati-hati, Alat Vital Bocah Ini Terkena Lemparan Lato-lato Saat Sedang Bermain

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

11 - Jan - 2023, 13:26

Placeholder
Momen saat para bocah laki-laki bermain lato-lato. (Foto dari @kepoin_trending)

JATIMTIMES - Seorang bocah laki-laki terlihat sedang bermain lato-lato bersama dengan dua temannya.

Video berlanjut dengan memperlihatkan latar video yang berada di perkampungan. 

Baca Juga : Setahun Ada 105 Korban Meninggal, Satlantas Polres Malang Pasang Papan Imbauan di Perlintasan Kereta Api

Lalu, video kembali memperlihatkan para bocah laki-laki yang tengah asik bermain lato-lato.

Video viral

Saat sedang asik bermain lato-lato, salah satu bocah kehilangan kendali pada lato-lato yang ia mainkan.

Alhasil, lato-lato itu terlempar dan mengenai alat vitalnya sendiri. Terlihat bocah itu yang merintih kesakitan usai lato-lato itu mengenai alat vitalnya.

Teman-temannya hanya menertawakan bocah itu saat ia sedang kesakitan. Peristiwa itu dibagikan oleh akun @kepoin_trending.

Postingan itu lalu dibanjiri komentar warganet yang turut tertawa dan merasakan kesakitan sang bocah.

"Malah adu biji?," tulis @afandi***

"Ya Allah ngilu amat liat nya," tulis @liaa***

"Ketawa nular, mulesnya juga nular???," tulis @adi**. 

Sebelumnya, lato-lato ini juga memakan korban. Seorang bocah asal Kubu Raya, Kalimantan Barat, berinisial AN (8) harus menjalani operasi mata usai lato-lato yang ia mainkan pecah dan serpihannya mengenai mata. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (27/12/2022).

"Dari orang tuanya bilang dia main lato-lato di rumah temannya, tiba-tiba pulang matanya sudah merah," jelas Kadis Kesehatan Kubu Raya Marijan, Selasa (10/1/2023).

Akibatnya, AN menurut Marijan harus menjalani operasi di RSUD Soedarso Pontianak.

"Jadi ada perlukan di bola matanya. Sehingga harus dioperasi dan dijahit tiga jahitan," kata Marijan.

Baca Juga : Masuki Tahun Politik, Dua Kapolsek di Tulungagung Berganti

Menurut informasi dari orang tua, AN terkena serpihan bola lato-lato yang pecah.

"Kalau menurut informasi dari orang tua perempuan dia main lato-lato, bolanya pecah, nah serpihannya itu masuk ke dalam mata," sambungnya.

Akibat beberapa kejadian yang berbahaya, permainan lato-lato ini kini menjadi permainan yang hampir dilarang. 

Bahkan, pemerhati anak Retno Listyarti meminta agar permainan lato-lato ini dimainkan ditempat yang benar dan usia delapan tahun ke atas.

“Saya mendorong batas usia anak bermain lato-lato, yaitu minimal 8 tahun, Karena anak usia 8 tahun ke atas telah memiliki kemampuan kognitif untuk menangkap rules (aturan) saat bermain lato-lato, baik dilakukan secara sendiri maupun bersama temannya,” kata Retno.

Retno juga meminta agar para orang tua memastikan bahan dari lato-lato itu kuat atau tidak. Sehingga risiko lato-lato pecah bisa terhindarkan. Tak hanya itu, Retno juga meminta agar para orang tua memastikan tali pengikat lato-lato kuat agar saat lato-lato terlempar tidak membahayakan sekitarnya.

“Agar anak-anak terhindar dari serpihan Lato Lato ketika pecah dan berpotensi mengenai wajah terutama mata. Pastikan talinya kuat dan tidak putus, karena ketika talinya putus saat dimainkan akan berpotensi mengenai benda atau manusia di sekitar anak yang sedang bermain,” pungkas dia.

Sementara itu, menurut netizen permainan lato-lato ini sudah dilarang di beberapa tempat. Pelarangan itu bahkan dibuat secara tertulis.

"Ditempatku udh dilarang keras main ginian, ada surat perintahnya," tulis @yulian***.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri