JATIMTIMES - Lilik, salah satu korban tragedi Kanjuruhan yang mengalami patah tulang lengan tangan sebelah kanan, akhirnya diperkenankan pulang, Senin (9/1/2023). Remaja 15 tahun itu sempat dirawat inap usai menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan pada Jumat (6/1/2023).
Kasihumas Polres Malang IPTU Ahmad Taufik menuturkan, proses pemulangan korban didampingi oleh tim gabungan. Yakni dari jajaran kepolisian Polres Malang, Polsek Kalipare, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kalipare, dan para Aremania.
Baca Juga : Kantor Bea Cukai Malang Gagalkan Pendistribusian Ribuan Batang Rokok Polos di Pakis
"Tadi (Lilik) dijemput oleh Tim dari Polres Malang bersama dengan Aremania dan Muspika Kalipare, kemudian langsung kami antar yang bersangkutan ke rumahnya," kata Taufik, Senin (9/1/2023) malam.
Pihaknya menambahkan, sebelum mengantarkan Lilik beserta keluarganya ke kediamannya yang beralamat di Dusun Cungkal, Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, tim gabungan sempat memberikan pendampingan terhadap Lilik di rumah sakit. Sebab Lilik masih harus menggunakan alat bantu penyangga untuk berjalan, pasca operasi yang dijalaninya berjalan lancar.
"Tadi petugas tiba di rumah Lilik sekitar pukul 12.30 WIB, setelah operasi (Lilik) masih harus memakai alat bantu penyangga lengan. Setelah ini kami masih akan memberikan pendampingan," tuturnya.
Saat ini Lilik sudah bisa menjalani proses pemulihan kesehatan pasca operasi melalui rawat jalan. Sehingga pihaknya telah diperkenankan pulang guna melanjutkan perawatan di rumah. Hal itu tidak terlepas dari keterangan dokter yang menyebut jika operasi terhadap Lilik berjalan dengan lancar tanpa kendala.
"Alhamdulillah operasi berjalan lancar, saat ini (Lilik) sudah diperbolehkan pulang dan istirahat di rumah untuk proses pemulihan," ujarnya.
Meski diperkenankan menjalani rawat jalan, lanjut Taufik, namun Lilik masih harus melakukan kontrol kesehatan ke RSUD Kanjuruhan. Tujuannya untuk memastikan luka bekas operasi telah pulih.
"Jadi tetap harus melaksanakan kontrol rutin, Senin depan (16/1/2023) diagendakan kontrol untuk mengetahui perkembangan penyembuhan luka bekas operasinya," jelasnya.
Baca Juga : Pembunuh Ibu Muda di Ampelgading Terus Dikejar, Polisi Perlebar Area Pencarian
Sebagaimana yang telah diberitakan, sesaat setelah menjalani operasi Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana bersama jajarannya menjenguk korban di RSUD Kanjuruhan, Jumat (6/1/2023).
Dalam pernyataannya, Kapolres Malang menyebut Lilik sempat enggan menjalani perawatan medis setelah mengalami patah tulang dalam tragedi Kanjuruhan. Penyebabnya karena korban yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) ini takut dengan jarum suntik.
Lantaran alasan itulah, sejak tragedi memilukan terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu, Lilik memilih untuk menjalani pengobatan alternatif. Yakni dengan metode sangkal putung.
Namun kondisinya tak kunjung membaik. Hingga akhirnya Kamis (5/1/2023) Tim Gabungan dari Polres Malang beserta pihak terkait berhasil membujuk Lilik untuk menjalani pengobatan medis. Sehari kemudian, yang bersangkutan menjalani operasi di RSUD Kanjuruhan, Jumat (6/1/2023).
"Ini merupakan wujud pelayanan serta kepedulian pihak kepolisian terhadap para korban tragedi Kanjuruhan. Semoga kondisi para korban termasuk saudari Lilik ini bisa segera pulih paska menjalani operasi," tutup Taufik.