free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ruang Mahasiswa

Budaya Populer Jepang dan Dampaknya Terhadap Nasionalisme Masyarakat Indonesia

Penulis : - Editor : Redaksi

07 - Jan - 2023, 04:17

Placeholder

JATIMTIMES - Teknologi, telekomunikasi, dan transportasi telah berkembang sangat pesat setelah munculnya globalisasi. Pada sisi budaya, globalisasi pun turut andil dalam menyebarkan budaya-budaya dari negara satu ke negara lain agar dunia dapat melihat budaya-budaya yang disuguhkan oleh negara-negara tersebut. Dalam kurun waktu beberapa tahun ini, budaya-budaya asing telah sangat berkembang dengan contoh budaya populer Jepang yang masuk ke Indonesia dan memiliki sangat banyak peminatnya.

 

Baca Juga : Viral, Gas Air Mata Meledak di Jalanan Jelang Laga Indonesia vs VietnamĀ 

Budaya populer Jepang memang sangat seru untuk diikuti terutama sajian-sajian animasi mereka yang disebut anime. Anime adalah animasi yang berasal dari Jepang yang menjadi salah satu bagian terpopuler dari budaya populer Jepang yang disebarkan ke berbagai penjuru dunia. Hal yang membedakan animasi Jepang dengan animasi lainnya adalah dari desain karakter yang disuguhkan beragam cerita yang disajikan. Anime datang ke Indonesia pada era 1980-an dalam format video kaset. Dragon Ball adalah salah satu anime yang masuk ke Indonesia pada era tersebut dan langsung menarik banyak peminat di Indonesia. Meskipun pada tahun-tahun berikutnya anime mulai jarang disajikan karena kalah dengan kartun Barat, pada 1990-an anime mulai kembali dikenal. Stasiun televisi mulai menayangkan sejumlah anime seperti Sailor Moon, Inuyasha, Pokemon, Doraemon, One Piece, dan lain-lain.

 

Perkembangan anime di Indonesia pun memasuki era baru dimana banyak stasiun televisi yang menayangkan berbagai macam anime seperti Naruto yang ditayangkan di Global TV, Samurai X atau Rorouni Kenshin dan Pokemon yang ditayangkan oleh SCTV, Doraemon dan Crayon Shinchan di RCTI. Tak hanya di stasiun televisi, anime juga mulai memasuki ranah perfilman di Indonesia yang ditandai dengan ditayangkannya anime-anime seperti Doraemon the Movie dan Naruto the Movie di bioskop Indonesia. Web-web ilegal juga menyajikan tontonan anime bahkan lebih lengkap yang membuat masyarakat peminat anime memiliki lebih banyak pilihan anime untuk ditonton yang menyebabkan melonjaknya angka peminat budaya populer Jepang khususnya anime di Indonesia.

 

Akibat tingginya minat terhadap anime di Indonesia, budaya-budaya populer Jepang yang lain ikut diminati karena budaya tersebut juga diselipkan ke dalam anime seperti makanan dan fashion. Puncaknya adalah dengan diselenggarakannya festival budaya Jepang di berbagai tempat di Indonesia yang disokong oleh pemerintah Jepang maupun oleh komunitas lokal peminat anime di Indonesia dimana festival tersebut memamerkan berbagai macam budaya di Jepang dari mulai budaya tradisional sampai budaya populer seperti J-Pop, fashion Jepang, gerai yang menjual manga atau komik Jepang, cosplay atau seseorang yang menggunakan kostum layaknya sebuah karakter di manga, anime, maupun game.

 

Disamping hiburan seru dan pekerjaan yang diberikan oleh budaya populer Jepang, terdapat dampak negatif yang diberikan salah satu contohnya dari sisi nasionalisme masyarakat Indonesia. Karena masyarakat Indonesia sering pergi ke festival budaya Jepang atau menonton anime, ada sebagian masyarakat yang terlena dengan kebudayaan tersebut dan lebih memilih untuk mengikuti budaya tersebut karena menurut mereka budaya populer Jepang lebih asyik dan seru untuk diikuti daripada budaya sendiri dimana disitulah sikap cinta tanah air dan bangga akan negaranya memudar. Contohnya bisa dilihat dari maraknya produk-produk Jepang yang dipakai di Indonesia, banyak yang lebih menyukai makanan Jepang dibandingkan makanan Indonesia, dan banyak pula yang menjadikan Jepang sebagai kiblat fashion.

 

Baca Juga : Fast Fashion dan Dampaknya Terhadap Lingkungan

Jika dibilang itu salah masyarakat sepenuhnya karena tidak bisa bersikap bijak dalam menikmati produk-produk Jepang, maka hal itu tidak bisa dibenarkan. Alasannya adalah Indonesia sendiri belum bisa memberikan produk-produk dengan kualitas yang sama bahkan lebih bagus daripada Jepang, terlebih lagi Indonesia masih belum bisa mempromosikan produk-produk lokal dengan baik seperti Jepang bahkan ke masyarakatnya sendiri. Jika terus seperti ini, promosi produk-produk lokal ke negara-negara lain hanyalah menjadi mimpi.

 

Indonesia harus memperbaiki kualitas produk yang diberikan kepada masyarakat untuk dinikmati, bisa diambil contoh dari animasi yang dipertontonkan dimana kualitas baik dari kualitas grafik maupun alur cerita masih jauh dari kata memuaskan, komik yang diterbitkan Indonesia pun sudah bagus kalau ada yang mengetahuinya, dan promosi mereka harus lebih baik lagi. Budaya populer adalah salah satu cara yang bagus untuk memperkenalkan budaya bukan hanya kepada masyarakat luar akan tetapi untuk masyarakat sendiri. Jika masyarakat Indonesia bisa mencintai budaya populer Indonesia bukan tidak mungkin nasionalisme akan kembali muncul di diri masyarakat Indonesia dan bisa membuat masyarakat Indonesia menjadi bijak dalam bersikap walaupun mereka tetap menikmati budaya-budaya yang disajikan oleh negara-negara lain.

 

Oleh: Anugrah Dista Anggoro Putra

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang


Topik

Ruang Mahasiswa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Editor

Redaksi