JATIMTIMES - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang juga ketua Muslimat NU Kota Mojokerto mengajak warga Nahdliyin hadir dalam peringatan 1 Abad (hijriyah) Nahdlatul Ulama. Acara resepsi puncak 1 Abad NU itu akan digelar pada Selasa 7 Februari 2022 di GOR Delta, Sidoarjo.
Perempuan yang akrab disapa Ning Ita itu mengungkapkan, peringatan 1 Abad NU ini adalah momen bersejarah karena hanya terjadi 100 tahun sekali. Menurut dia, warga Jawa Timur patut bangga karena acara bersejarah itu puncak resepsinya dilaksanakan di Jawa Timur.
Baca Juga : Sang Suami Baru Dirawat 4 Hari, Istri Indra Bekti Galang Dana, Netizen Heran
"Saya mengajak seluruh warga Nahdliyin untuk berbondong - bondong menuju GOR Delta Sidoarjo pada Selasa 7 Februari 2023, dalam rangka memeriahkan peringatan 1 Abad NU. Insya Allah, saya juga hadir," kata Ning Ita.
Ning Ita meyakini peringatan puncak resepsi 1 Abad NU akan disambut antusias oleh warga NU meski peringatan tersebut jatuh pada Selasa yang notabene adalah hari kerja.
Menurut Ning Ita, militansi warga NU luar biasa. Karena itu, rintangan dan halangan apa pun tidak menyurutkan niat warga NU untuk hadir. Apalagi ini momen bersejarah yang hanya terjadi dalam 100 tahun.
"Memang jatuh 100 tahun dalam kalender hijriyah tepat di 7 Februari yang bukan hari libur. Tapi saya yakin dengan militansi warga NU, hal itu tak menjadi halangan untuk hadir," ujarnya.
Sebelumnya, dalam momen malam refleksi dan doa bersama di Pendapa Kota Mojokerto, turut diserahkan penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif Jawa Timur 2022 oleh Koordinator Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) Muhammad Didi Rosadi kepada Ning Ita.
Baca Juga : Tutup Malam Tahun Baru dengan Do'a Bersama, Ning Ita Terima Penghargaan dari Forkom Jurnalis Nahdliyin
Diday -sapaan akrab dari M. Didi Rosadi- berharap agar penghargaan yang telah diberikan turut menginspirasi anak muda lainnya untuk terus berkarya sebagai mana yang telah dilakukan Ning Ita.
"Beliau ini walaupun ketua Muslimat NU, tapi secara casing sebenarnya seperti ketua Fatayat (organisasi perempuan muda NU). Usianya pun masih di bawah 45 tahun. Jadi, masih masuk tokoh muda," ujar kader Ansor itu.
Diday melanjutkan, dalam menetapkan penghargaan ini, pihaknya tidak melakukan komunikasi apa pun terhadap sosok yang akan diberi penghargaan. "Kami melakukan riset secara internal untuk menentukan layak atau tidaknya seseorang disebut inspiratif," pungkasnya.