JATIMTIMES - Cuaca ekstrem yang diprakirakan oleh BMKG tidak terjadi pada pergantian malam tahun baru 2023. BMKG menilai upaya menghalau cuaca ekstrem dengan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sukses dilakukan. Sehingga wilayah Jabodetabek & Jawa Barat tak turun hujan.
Seperti dilansir dari akun resmi Twitter @infoHumasBMKG, awan-awan yang membawa hujan berhasil "dicegat" agar tidak turun di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Baca Juga : Jelang Pergantian Tahun, Ibu Kota Ukraina Diserang Rusia
Awan-awan tersebut dicegat melalui operasi TMC, yakni hasil kolaborasi BMKG bersama BRIN, BNPB, TNI Angkatan Udara, Pemprov DKI dan Jabar, serta Kementerian Perhubungan mulai dilakukan sejak 29 Desember 2022.
Sedikitnya 30 ton NaCl atau garam disemai menggunakan dua pesawat yaitu Pesawat Cassa 212 dan CN 295 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
"Alhamdulillah, operasi TMC yang digelar untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat berjalan sesuai rencana dan bisa dikatakan berhasil, sehingga tidak terjadi hujan ekstrem di wilayah Jabodetabek pada tgl 30 Desember yang lalu, karena berhasil dikurangi intensitasnya," ungkap Kepala BMKG Dwikorita.
Dia mengatakan, puluhan ton garam tersebut ditabur di langit wilayah Perairan Selat Sunda, berdekatan dengan Gunung Krakatau dengan ketinggian 10.000 kaki.
"Garam-garam disebar dengan teknik penyebaran yang dilakukan secara manual pada koordinat yang telah ditentukan. Dengan begitu, hujan diturunkan di wilayah laut sehingga tidak sempat masuk daratan," imbuhnya.
Baca Juga : Tahun Baru, Nongkrong di Mbale Seduh Jarakan Akan Dimanjakan Kuliner dan Pesona Udara Sejuk Persawahan
Sebelumnya, BMKG merilis adanya potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam sepekan hingga tanggal 1 Januari 2023 di wilayah Jabodetabek. Selain Jabodetabek, daerah yang perlu diwaspadai terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat adalah Banten bagian barat dan selatan, Jawa Barat bagian tengah dan utara, Jawa Tengah bagian utara, Jawa Timur bagian utara, Bali, NTB, dan NTT.
"Saat ini operasi TMC tengah diupayakan dilakukan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur," ujarnya.
Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun siaga dan waspada terhadap cuaca ekstrem. Yakni dengan terus memonitor perkembangan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG melalui berbagai media dan kanal resmi BMKG.