free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Olahraga

Dikenal Religius, Perwakilan Forum Keluarga Tragedi Kanjuruhan Berharap Polisi Bertanggungjawab

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : A Yahya

26 - Dec - 2022, 03:38

Placeholder
Vincensius Sari (baju putih) saat mengunjungi makam putranya yang meninggal saat tragedi Kanjuruhan. (Foto : Ashaq Lupito / Jatim Times)

JATIMTIMES - Semasa hidupnya, Yohanes Revano Prasetyo dikenal sebagai sosok yang religius. Bahkan seorang remaja yang wafat pada usia 15 tahun karena menjadi salah satu korban tragedi Kanjuruhan itu, semasa hidupnya pernah ditunjuk sebagai salah satu ketua pemuda gereja.

Kenangan manis tersebut diutarakan oleh ayah kandung korban, Vincensius Sari saat ditemui Jatim Times dikediamannya yang beralamat di Desa Kluwut, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Sabtu (24/12/2022).

Baca Juga : Keluarga Mahasiswi UM yang Ditemukan Tewas Angkat Bicara, Ada Luka Tusukan dan Bekas Cakaran

"Almarhum Revano adalah anak yang periang dan sangat aktif, di gereja dia sebagai salah satu ketua pemuda gereja. Jadi dalam hal menyiapkan natal, dia sangat aktif," tuturnya.

Selain hobi di bidang sepak bola, Revano juga lihai dalam bermain musik. Hal itulah yang menjadikannya sebagai salah satu anggota musik saat peribadahan di gereja.

"Di gereja, dia selalu aktif sebagai pemuda katolik, sebagai pembantu pastor, dan juga sebagai misdinar. Hobinya memang selain main bola adalah main musik. Terutama untuk pelayanan di bidang musik di gereja," jelasnya.

Lantaran alasan itulah, sosok yang di kenal religius ini selalu menghabiskan banyak waktunya di gereja. Terutama saat menjelang perayaan natal.

"Revano berangkat ke gereja pasti mendahului kami, karena tugasnya di gereja banyak. Tapi dia masih bisa mempersiapkan segala keperluan kedua adiknya untuk ke gereja. Sehingga kami sekeluarga itu bisa bersama-sama ke gereja," ulasnya.

Meski aktif sebagai pemuda gereja, namun Revano tidak pernah lupa dengan tugasnya sebagai anak. Putra sulung Vincensius ini, selalu meluangkan waktu untuk membantu beberapa pekerjaan di rumah. Termasuk saat mempersiapkan acara natal. "Lima hari sebelumnya dia pasti sudah mempersiapkan natal di rumah," imbuhnya.

Namun cerita manis bersama Revano itu tinggal kenangan. Almarhum meninggal saat masih berstatus sebagai seorang pelajar kelas X Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dia merupakan satu dari 135 korban yang meninggal saat tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.

"Momen natal tahun ini sangat berbeda. Kami sekeluarga yang biasanya merayakan dengan penuh semangat, tahun ini kami merayakannya dengan penuh kesedihan. Salah satu dari anggota keluarga kami tidak bisa mempersiapkan natal karena telah berpulang ke pangkuan Tuhan lewat tragedi Kanjuruhan," keluhnya sembari meneteskan air mata.

Baca Juga : Kapolres dan Dandim Lumajang Gerebek Sabung Ayam Puluhan Motor Diamankan

Meski mengaku hari-harinya menjadi berat setelah kepergian putranya, namun Vincensius mengaku akan terus berupaya untuk menata hati. 

"Ini adalah hari yang paling berat bagi kami, seharusnya kami bisa merayakan natal bersama dan berbahagia. Tapi saat ini kami merayakan dengan penuh kesedihan. Jadi kami harus benar-benar menata hati, karena saat ini momen yang berat bagi kami," tuturnya.

Saat ini, Vincensius beserta keluarganya yakin almarhum Revano telah hidup tenang dan damai di surga. Dia hanya bisa berdoa, semoga arwahnya tenang di sisi Tuhan yang Maha Esa.

"Kami hanya fokus untuk doa semoga di natal ini ananda Revano juga merayakan bersama para kudus di surga. Kami yakin saat ini mas Revano sudah mendahului kami di surga, semoga dengan doa kami ini menjadikan hal yang lebih baik pada iman kami, sehingga bisa mendalami arti dari cinta kasih. Bahwasannya manusia hanyalah ciptaannya, dan apabila Tuhan berkehendak, semuanya bisa terjadi," ucapnya.

Di sisi lain, Vincensius berharap tragedi Kanjuruhan bisa di usut secara tuntas dan seadil-adilnya. Salah satu Perwakilan Forum Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan ini, juga yakin para polisi yang menembakkan gas air mata ke arah tribun sehingga putranya meninggal, merupakan manusia yang masih memiliki hati nurani. Oleh karenanya, dia berharap hati para oknum polisi terketuk dan berani untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Kalau mereka itu manusia, seharusnya mau mengakui dengan kerendahan hatinya, mengakui segala kesalahannya. Dengan begitu mereka pasti orang yang beriman. Jadi manusiakanlah dirinya sendiri dulu, artinya pertanggungjawabkanlah perbuatannya sesuai dengan nilai kemanusiaan. Harapan kami itu," pungkasnya.


Topik

Olahraga



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

A Yahya