JATIMTIMES - Beredar video hoaks terkait bencana alam yang terjadi di pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang, Sabtu (24/12/2022). Dalam video berdurasi 50 detik yang beredar di WhatsApp Grup (WAG), menunjukkan beberapa bangunan di bibir pantai serta perahu milik nelayan yang porak-poranda akibat diterjang air rob.
"Lur badaine'ne mudun lur, yaopo iki lur. Wes waspada lur ya, bledos lur, bledos lur. Perahu'ne njelebut. (Terjadi badai, bagaimana ini. Waspada, meledak-ledak. Perahunya rusak semua)," ucap seorang pria sembari merekam video yang viral di pesan berantai WhatsApp Grup tersebut.
Baca Juga : Pakai Celana Pendek, Netizen Salah Fokus pada Bagian Nagita yang Ini
Berdasarkan pengamatan Jatim Times, dalam video yang viral tersebut nampak kondisi orang-orang yang panik serta berlarian menghindari terjangan luapan air pantai. Pada detik-detik awal video, terlihat beberapa kendaraan sepeda motor serta teras bangunan di bibir pantai di terjang air.
Di pengujung video, scene beralih pada rekaman video menunjukkan beberapa perahu yang rusak akibat di terjang badai. Sepintas, video terlihat seperti di edit. Sebab sang pembuat video terkesan memaksakan untuk menggabung dua video yang berbeda.
"Jawa Timur sedang tidak baik-baik saja," begitulah keterangan yang tertulis pada rekaman video yang menyematkan lokasi di Sendangbiru serta kaligrafi bertuliskan Allahuakbar dan emoticon bersedih tersebut.
Menanggapi kejadian viral tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Muhammad Nur Fuad Fauzi memastikan jika video tersebut hoaks. "Itu tidak benar, hoaks," katanya saat ditemui Jatim Times di Polres Malang, Sabtu (24/12/2022) malam.
Pejabat publik yang akrab di sapa Fuad ini, sempat melihat video yang ditunjukkan oleh Jatim Times kepadanya. Tidak lama kemudian, yang bersangkutan spontan menjawab jika video tersebut adalah editan.
"Hoaks, itu video editan. Saya sering mendapat kiriman video seperti itu. Jadi modusnya adalah mengedit video yang sama, hanya diganti judul atau keterangannya saja," jelasnya.
Kepastian jika video viral tersebut merupakan hoaks, di peroleh Fuad saat dirinya berkoordinasi dengan anggota BPBD Kabupaten Malang. Bahkan yang bersangkutan sempat bertanya secara langsung kepada petugas BPBD yang siaga di kawasan Pantai Sendangbiru.
Baca Juga : Gegara Konten 'Polisi Pengabdi Mafia', Uya Kuya hingga Pengacara Kamaruddin Dipolisikan
"Tidak ada laporan, kami ada petugas di masing-masing Pos Lap (Lapangan). Mereka bertugas mengawasi wilayah masing-masing, sekaligus memberikan tindakan awal jika terjadi bencana," tegasnya sembari melihat ponselnya untuk memastikan jika tidak ada laporan seperti yang terjadi dalam rekaman video viral.
Dari hasil koordinasinya, video yang ditunjukkan Jatim Times sudah beredar sejak Kabupaten Malang mengalami gempa dengan magnitudo 4,8 pada Rabu (21/12/2022) lalu.
"Kemarin waktu ada gempa video itu sudah ramai beredar. Kok ya tega dan sempat-sempatnya mengedit video yang meresahkan masyarakat," keluhnya.
Dengan adanya kejadian semacam itu, Fuad mengimbau kepada masyarakat khususnya yang tinggal di Kabupaten Malang, untuk lebih waspada. Jangan mudah percaya dengan kabar burung. Apalagi video yang viral di media sosial.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan kabar yang belum tentu kebenarannya. Silahkan koordinasi dengan pihak yang berkompeten untuk mencari kepastian soal bencana kepada BPBD," tukasnya.
