JATIMIMES - Wali Kota Blitar Santoso untuk kali pertama muncul ke publik setelah menjadi korban perampokan. Saat ditemui awak media, Santoso pun buka suara setelah jadi korban perampokan di rumah dinasnya.
Wali Kota Blitar Santoso menceritakan detik-detik menegangkan saat komplotan perampok menyatroni kediamannya. Menurut dia, saat itu ada tiga orang yang masuk ke kamar. Awalnya mereka menggedor dan mendobrak pintu, lalu langsung masuk dan melakukan penyergapan.
Baca Juga : KKB Teroris di Papua Makin Brutal, Karyawan Bank Tewas Ditembak
"Jadi, mata dan mulut saya dan juga istri saya ditutup pakai lakban. Tangan dan kaki diikat. Saya disuruh tengkurap di lantai, lalu istri saya di atas kasur," kata Santoso menceritakan kembali peristiwa Senin (12/12/2022) dini hari mengerikan yang dialaminya.
Sebelum matanya ditutup, Santoso mengaku melihat salah satu pelaku membawa senjata tajam berupa parang. "Sekilas saya lihat ada yang membawa parang yang panjangnya sekitar 40 sentimeter. Parang itu dipakai untuk mengancam istri saya," terangnya.
Santoso menambahkan, saat melakukan aksinya itu, pelaku menanyakan lokasi penyimpanan harta benda miliknya dan ruang CCTV. Pelaku mendesak sambil terus mengancam dan mengarahkan tendangan ke badannya.
"Saya disergap, disuruh tengkurap. Ketika saya belum menunjukkan tempat menaruh uang, saya ditendang. Sedangkan istri saya dipukul-dipukul, bahkan diancam akan ditelanjangi," imbuhnya.
Selain melihat pelaku membawa senjata tajam, sekilas Santoso juga melihat salah satu sosok pelaku dengan ciri-ciri memiliki postur tubuh tinggi besar memakai rompi. "Salah satu dari pelaku itu tubuhnya kekar dan pakai rompi," jelasnya.
Saat pertama melakukan sesi wawancara dengan media pasca perampokan, terlihat di tubuh Santoso terdapat sejumlah luka yang belum mengering. Salah satu luka itu ada di bagian lutut yang diakuinya karena tendangan pelaku menggunakan sepatu.
"Ini luka akibat ditendang pakai sepatu," terang Santoso sambil menunjuk luka di lututnya.
Diberitakan sebelumnya, rumah dinas wali kota Blitar di Jalan Sudanco Supriyadi disatroni perampok. Peristiwa tersebut terjadi Senin 12 Desember 2022 dini hari.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku perampokan menyekap Santoso dan istrinya serta tiga penjaga rumah yang merupakan anggota Satpol PP Kota Blitar. Para perampok membawa kabur uang Rp 400 juta dan sejumlah perhiasan.