JATIMTIMES - Pemilu 2024 akan digelar sebentar lagi. Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan tanggapannya soal adanya pemilu yang akan datang.
Ia menilai, Pemilu 2024 ini harus dipikirkan ulang. Sebab, Bamsoet memiliki pandangan bahwa pemilu kali ini memiliki banyak potensi yang dapat mengancam bangsa.
Baca Juga : Sampah Besi Smelter Diperjualbelikan ke Bumdes, Jubir Freeport: Kita Hibahkan Gratis ke PTB
Potensi itu menurut Bamsoet harus diwaspadai oleh bangsa maupun negara. Ia juga menilai, pemilu kali ini sudah sangat memanas.
"Tentu kita juga mesti menghitung kembali, karena kita tahu bahwa penyelenggaraan pemilu selalu berpotensi memanaskan suhu politik nasional, baik menjelang, selama, hingga pasca penyelenggaraan pemilu," kata Bambang dalam tayangan Youtube Poltracking Indonesia, Kamis (8/12/2022).
Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan ada lagi faktor lain yang menyebabkan Pemilu 2024 perlu dipikirkan ulang.
Faktor yang disebut oleh Bamsoet adalah masa pemulihan bangsa dan negara akibat pandemi Covid-19.
Bamsoet juga khawatir Pemilu 2024 ini akan memicu adanya ancaman pada bangsa dari situasi global ke depan.
"Nah ini juga harus dihitung betul, apakah momentumnya (Pemilu 2024) tepat dalam era kita tengah berupaya melakukan recovery bersama terhadap situasi ini. Dan antisipasi, adaptasi terhadap ancaman global seperti ekonomi, bencana alam, dan seterusnya," ungkap Bamsoet.
Kemudian, Bamsoet juga memaparkan hasil survei Poltracking Indonesia terkini yang menunjukkan hasil positif tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah.
Dalam paparan itu, tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf Amin naik.
Survei Poltracking Indonesia November 2022 menyebut angka 73,2 persen sebagai tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah.
Baca Juga : Beri Kemudahan Layanan bagi Pasien Thalassemia, Putri Lestari Raih Top 30 Kovablik Jatim 2022
Namun menurut Bamsoet, saat ini bukan mengenai puas atau tidak puas, tetapi lebih ke keinginan publik mengenai pemimpinnya.
"Pertanyaan pentingnya bagi saya, itu adalah bukan soal puas tidak puasnya publik, tapi apakah ini berkorelasi dengan keinginan publik untuk terus Presiden Jokowi ini memimpin kita semua?" kata Bamsoet.
Sebelumnya, Jokowi telah merespons adanya rencana penundaan Pemilu 2024 itu. Tak hanya itu, Jokowi bahkan juga telah merespons adanya rencana jabatan tiga periode.
Jokowi pada Maret 2022 lalu mengajak seluruh pihak termasuk dirinya sendiri untuk taat dan mematuhi pada konstitusi atau Undang-Undang Dasar 1945.
"Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi," kata Jokowi di Istana Bogor, Jumat (4/3/2022), dikutip dari Kompas.id edisi Sabtu 5 Maret.
Tak hanya itu, Jokowi juga tidak setuju dengan usulan dirinya menjadi presiden tiga periode. Ia mengatakan, usulan itu bisa menjadi jebakan untuk dirinya sendiri.
"Kalau ada yang usulkan itu, ada tiga (motif) menurut saya, ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan. Itu saja," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019) lalu.