JATIMTIMES - Vaksinasi masih menjadi imbauan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk mengantisipasi Covid-19. Apalagi dengan adanya kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang sempat terjadi beberapa waktu terakhir.
Di Kecamatan Kepanjen, antusias masyarakat untuk divaksin ternyata terbilang meningkat. Namun untuk pelaksanaan vaksinasi sendiri, masih terkendala stok vaksin yang terbatas.
Baca Juga : Inspektorat Kenalkan Potensi Kabupaten Malang dalam Lomba Konten Kreator Piala Bupati
Berdasarkan data dari Puskesmas Kepanjen, capaian vaksinasi masyarakat Kepanjen sudah sebesar 86,13 persen hingga dosis kedua. Dengan jumlah sasaran yang menjadi target vaksinasi adalah 97.804 jiwa.
"Dulu itu kan stok vaksin melimpah, tapi untuk sasarannya yang enggan divaksin. Namun dengan berbagai kebijakan, masyarakat akhirnya mau divaksin. Namun di saat animo meningkat, stok vaksin justru yang terbatas," jelas Kepala Puskesmas Kepanjen, dr. Ruri Pujianti.
Dr. Ruri mengatakan, sebenarnya banyak masyarakat yang datang ke Puskesmas Kepanjen untuk mendapatkan vaksinasi. Namun, tidak seluruhnya dapat terlayani karena keterbatasan stok vaksin.
Pihaknya sendiri memang berusaha untuk mengontrol stok vaksin yang dikeluarkan per harinya. Tujuannya, agar vaksin bisa merata dilakukan setiap hari.
"Jadi kita batasi memang. 1 vial itu bisa untuk 30 sampai 40 orang untuk dosis booster. Kalau dosis pertama kan harus full. Kita batasi, agar di hari berikutnya tetap bisa melaksanakan vaksinasi. Jadi tidak kita gerojok dalam satu hari. Kasihan masyarakat yang tidak bisa vaksin di hari itu," terang dr. Ruri.
Dalam sehari, Puskesmas Kepanjen bisa mengeluarkan hingga 3 vial vaksinasi. Dalam 1 vial, dapat digunakan hingga 30 orang untuk dosis booster.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, drg. Wiyanto Wijoyo mengimbau masyarakat untuk bisa segera melaksanakan vaksinasi. Setidaknya hingga dosis booster pertama.
Baca Juga : Naik Helikopter, Rizky Billar dan Lesti Kejora Kunjungi Korban Gempa Cianjur
Cara tersebut dinilai masih menjadi skema yang tepat untuk mencegah kembali naiknya Covid-19 seperti yang sempat terjadi beberapa waktu terakhir. Menurutnya, salah satu sebab naiknya kasus aktif Covid-19 beberapa waktu lalu karena vaksinasi yang cenderung masih rendah.
"Ya itu, sebagian masyarakat menganggap bahwa Covid-19 sudah hilang, sudah aman. Sehingga vaksinasinya juga masih rendah," jelas Wiyanto.
Untuk itu, dirinya berharap bisa segera melanjutkan vaksinasi. Meskipun kegiatan vaksinasi sudah tidak digelar secara terbuka seperti beberapa bulan lalu, masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi bisa langsung datang ke Puskesmas setempat.
"Monggo vaksinasi di Puskesmas, stoknya (vaksinasi) juga masih aman. Kemarin saya juga minta tambahan 20.000 dosis vaksin jenis pfizer. Bisa untuk dosis booster kedua atau booster pertama," pungkas Wiyanto.