JATIMTIMES - Persiapan matang sebelum dimulainya Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 2022 pada Desember, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki ) Malang melalui Pusat Studi Pengabdian Masyarakat di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Malang memberikan pembekalan pada lebih dari 500 mahasiswa.
Dr Syaiful Mustofa, Ketua Pusat Studi Pengabdian Masyarakat menyampaikan, bahwa dalam kegiatan ini tentunya tidak asal membuat program kerja tanpa mengetahui lokasi KKM. Pelaksanaan KKM tentu adalah
untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan potensi di masyarakat.
Baca Juga : Jenazah Korban Gempa Cianjur Ditemukan Tim SAR: Ada yang Sedang Dekap Anaknya
Maka dari itu, pihaknya menyampaikan agar para mahasiswa mendiskusikan dengan banyak pihak. Baik itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), rekan satu kegiatan KKM. "Termasuk juga dengan perangkat masyarakat," paparnya dalam pembekalan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di UIN Malang.
Dalam perencanaan program KKM, kembali ditegaskannya tidaklah bisa sembarangan. Dalam prosesnya mahasiswa haruslah menyelaraskan dan mempertimbangkan dengan visi misi dari universitas. Seperti diketahui, jika UIN Malang concern dalam integrasi keilmuan, memadukan antara agama dan sains. Dengan begitu program-program tersebut merujuk pada dua bentuk, yakni program keagamaan dan kemasyarakatan.
"Program keagamaan adalah hal yang membedakan KKM dari UIN Malang dengan kampus lain. Maka pastikan lokasi KKM nanti dekat dengan masjid setempat," imbaunya.
Dalam kegiatan Pembekalan KKM ini, turut hadir Camat Kecamatan Pujon, Drs Kasiyanto MM. Pada kesempatan tersebut, ia memberikan gambaran umum terkait lokasi KKM dari para mahasiswa.
Baca Juga : Kunjungi Fakultas Humaniora UIN Maliki Malang, FUDA UIN Banten Belajar Tata Kelola Kelembagaan
Dijelaskannya, terdapat dua potensi wilayah yang bisa diharap dalam KKM, yakni potensi fisik yang meliputi tanah, air, demografi masyarakat, cuaca dan iklim, serta ternak. Dan kemudian, potensi non-fisik ialah adat istiadat, aparatur pemerintah, dan lembaga sosial.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Pusat Studi Pengabdian Masyarakat juga menghadirkan pemateri dari Universitas Brawijaya. Pemateri tersebut menjelaskan bagaimana membuat sebuah tulisan dalam bentuk berita. Sebab, hal ini juga sebagai salah satu outcome dari KKM.
