JATIMTIMES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dicegat sosok seorang wanita misterius di Bali.
Kejadian tersebut terekam dan kini tengah viral di media sosial. Wanita tersebut dengan nekat menerobos iring-iringan mobil Jokowi yang dikawal ketat oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Baca Juga : Skip Jasa Pawang Hujan, Jokowi Sebut Acara KTT G20 Pakai TMC Buat Cegah Hujan
Dalam video tersebut, terlihat Presiden membuka kaca mobilnya untuk memberikan kaos pada wanita tersebut.
Lalu, terlihat wanita menjulurkan tangannya ke dalam mobil tepat pada posisi Jokowi duduk.
Melihat hal itu, sontak Paspampres yang menaiki motor di samping Jokowi turun dan berusaha menghentikan perempuan itu.
Sejumlah personel bahkan langsung mengerubungi mobil Jokowi dan berusaha menarik perempuan tersebut.
Namun, perempuan tersebut susah untuk dilepas dari kawasan mobil Jokowi itu. Apalagi tangan Jokowi masih ada dalam genggaman wanita tersebut.
Melihat para Paspampres berusaha menghentikan tindakan wanita tersebut, Jokowi mengingatkan Paspampres agar tidak melakukan kekerasan.
"Jangan kasar," kata Jokowi di dalam mobil.
Kemudian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam sebuah video singkat menjelaskan kronologi yang sebenarnya terjadi.
Kebetulan pada saat kejadian, Pramono sedang berada dalam satu mobil bersama dengan Jokowi.
Baca Juga : Menjadi Kewajiban, Begini Hukum Jika Suami Menolak Jima
Pramono menceritakan, wanita itu memang menerobos rombongan hanya ingin bersalaman dengan Jokowi.
Namun saat bersalaman, wanita itu tak ingin melepaskan tangannya yang sudah menjabat tangan Jokowi.
"Ketika bersalaman, tangannya tidak mau dilepas karena bentuk kecintaannya kepada Presiden," kata Pramono.
Pramono mengatakan bahwa Jokowi sempat mengingatkan para Paspampers untuk tidak bersikap kasar pada wanita itu.
Namun, karena wanita itu nekat dan tidak mau melepaskan tangannya dari Jokowi akhirnya Paspampers menarik wanita tersebut.
"Itu yang kemudian Presiden meminta kepada Paspampres untuk tidak berlebihan dan meminta kepada perempuan tersebut untuk melepas tangan Presiden tetapi dengan histeris tangan tersebut tidak dilepaskan," kata Pramono.
"Maka kemudian Paspampres menarik perempuan tersebut," jelasnya.
