JATIMTIMES - Dinas Kesehatan Kota Batu mengakui adanya peningkatan kasus aktif covid-19 di Kota Batu seiring dengan banyaknya kegiatan terbuka. Faktor lain meningkatnya kasus aktif covid-19 adalah rendahnya minta warga untuk melakukan vaksinasi booster.
Soal vaksin booster, Pemkot Batu mampu mencapai target awal 30 persen. Sudah 30,98 persen atau 45.330 warga yang telah mendapatkan vaksin booster. “Vaksinasi booster target pertama 30 persen sudah tercapai,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu drg Kartika Trisulandari.
Baca Juga : Pusdik Arhanud Gelar Aeromodelling, Atlet dari Berbagai Daerah Bersaing Ketat
Meski sudah mencapai target pertama, Kartika ingin meningkatkan lagi target vaksinasi booster. Namun ada kendala, yakni animo masyarakat yang rendah. Hal tersebut bisa jadi karena mayoritas penduduk Kota Batu petani serta mobilitas tidak terlalu tinggi.
“Yang jadi permasalahan, animo masyarakat rendah. Kalau Kota Batu mayoritasnya bekerja sebagai petani, jadi mobilitas tidak terlalu tinggi,” tambah Kartika, Minggu (13/11/2022).
Rendahnya mobilitas warga Kota Batu itu membuat mereka tidak harus melakukan vaksin booster sebagai syarat mobilitas ke luar daerah.
Selain itu, persediaan vaksin booster yang terus menipis menjadi permasalahan. Hingga saat ini, tersisa kurang lebih 300 dosis vaksin booster. “Di Kota Batu ini cuman ada satu jenis saja Pfizer yang dosisnya tidak banyak,” ujar Kartika.
Baca Juga : Revitalisasi Stadion Gelora Brantas Diperkirakan Telan Rp 50 Miliar, Pemkot Batu Buka Sayembara Desain
Karena itu, harapannya Kota Batu bisa mendapatkan tambahan vaksin booster lebih dari satu jenis. “Semoga dosis vaksin booster Kota Batu bisa bertambah dan lebih dari satu jenis,” kata Kartika.