JATIMTIMES - Nasib nahas menimpa RMI seorang balita berusia 2 tahun di Jombang. Balita berjenis kelamin laki-laki itu tewas tercebur sungai di depan rumahnya saat ditinggal ibunya masak di dapur.
Peristiwa nahas tersebut dialami anak kedua pasangan Muhammad Yunus (35) dan Dwi Puji Lestari (32), warga Dusun/Desa Sidokaton, Kecamatan Kudu, Jumat (11/11/2022) pagi tadi.
Baca Juga : Orientasi PPG Unikama, Rektor Tekankan Guru yang Profesional dan Mahir IT
Kades Sidokaton Supandi mengatakan, korban awalnya bermain bersama kakaknya di ruang tamu sekitar pukul 10.00 WIB. Pada waktu itu juga, kakak korban minta ke Puji untuk dimasakkan telur untuk makan. Selanjutnya, ibu korban pergi ke dapur untuk memasak telur buat kakak korban. Setelah 3 menit, Puji kembali ke ruang tamu dan sudah tidak menemukan korban di ruang tamu.
"Awalnya anaknya itu main di ruang tamu depan sama kakaknya. Terus kakaknya minta makan, minta digorengkan telur. Sama ibunya digorengkan sebentar ke belakang, tidak ada 3 menit. Ke depan anaknya sudah tidak ada," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (11/11/2022).
Tahu anak bungsunya tidak ada, Puji lantas mencarinya ke depan rumah. Ia pun kaget melihat mainan anaknya jatuh ke sungai. Ia juga melihat jejak kaki di bibir sungai. Dari situ, Puji menduga anaknya tercebur ke sungai di depan rumahnya. Aliran Sungai Marmoyo itu tepat berada di depan rumah Puji berjarak sekitar 5 meter.
"Akhirnya dicari kesana kemari tidak ditemukan. Kemudian ditemukan jejak mobil-mobilan plastik di sungai. Saat dilihat ke sungai ada jejak kaki," ujarnya.
Puji kemudian meminta bantuan warga untuk mencari putranya yang diduga jatuh ke sungai. Sekitar 5-6 orang turun ke sungai mencari korban. Balita berusia 2 tahun itu akhirnya ditemukan warga di aliran Sungai Marmoyo sekitar 500 meter dari rumahnya. Korban ditemukan dalam kondisi tewas.
"Akhirnya warga masuk ke sungai. Sekitar jarak 500 meter ketemu dalam kondisi sudah meninggal," kata Supandi.
Kapolsek Kudu AKP Anang membenarkan peristiwa tersebut. Korban jatuh ke sungai saat ditinggal ibunya ke dalam rumah. Saat itu, balita berusia 2 tahun itu tengah bermain dengan kakak dan ibunya di depan rumah.
Baca Juga : Permukiman Zaman Kerajaan Ditemukan di Bantaran Sungai Brantas Wilayah Blitar
"Korban sedang bermain mobil-mobilan bersama ibunya di depan rumah. Kemudian ibunya mengambil makan untuk anaknya di dapur. Setelah kembali anaknya sudah tidak ada. Ibunya kemudian minta tolong bahwa anaknya tenggelam terseret arus sungai," ungkapnya.
Dikatakan Anang, warga kemudian turun ke sungai dan berhasil menemukan jasad korban. "Warga mencarinya di sungai tersebut. Pada pukul 11.00 WIB, dari TKP sekitar 300 meter anak tersebut ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa," tandasnya.
Jasad balita berusia 2 tahun itu, lanjut Anang, langsung dievakuasi ke rumah orang tuanya. Pihak kepolisian bersama petugas medis Puskesmas Kudu datang ke lokasi untuk melakukan visum. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. "Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Diperkirakan meninggal dunia akibat terpeleset di sungai tersebut," kata Anang.
Dari kejadian itu, pihak keluarga sudah ikhlas tidak ada tuntutan apapun. Sehingga, korban bisa langsung dikebumikan.