JATIMTIMES - Dila (24) ibu muda asal Lingkungan Karangbaru Kelurahan Karangrejo, Sumbersari, Jember, Selasa (8/11/2022) mengantre hampir 4 jam di kantor Kelurahan Wirolegi Sumbersari Jember untuk mendapatkan bantuan dana Rp. 300 ribu dari DBHCT (Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau) yang disalurkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Jember.
Dila tidak sendiri, ada 1.270 warga lainnya dari 4 Kelurahan yakni dari Kelurahan Karangrejo, Kelurahan Wirolegi, Kelurahan Kranjingan dan Kelurahan Kebonsari yang juga ikut antre bersamanya.
Baca Juga : Kapolda Jatim Sambangi Warga Korban Banjir di Kalibaru Banyuwangi
"Saya sudah 3 jam lebih datang ke sini, tapi masih belum dipanggil, ini masih nunggu untuk dapat giliran menerima bantuan 300 ribu," ujar Dila.
Menurut Dila, dirinya mendapatkan surat undangan dari Kelurahan untuk datang ke lokasi pembagian bantuan yang tunai, dimana bantuan ini sangat penting bagi dirinya guna menambah kebutuhan hidup, terlebih kondisi perekonomian saat ini sangat sulit.
"Ya meski bantuannya hanya Rp. 300 ribu, tapi sangat berarti bagi kami, dan kami mengucapkan terima kasih, karena selama ini juga tidak pernah mendapat bantuan," ujar Dila.
Sementara Kepala Dinas Sosial Pemkab Jember Helmi Luqman, saat ditemui wartawan di lokasi pembagian menyatakan, bahwa hari ini merupakan pembagian hari kedua, dan ditargetkan akan tuntas pembagiannya pada 29 November 2022.
"Ini hari kedua pembagian bantuan dari dana DBHCT, dimana jumlah total keseluruhan di Kabupaten Jember jumlah penerimanya mencapai 63.335 yang tersebar di 248 desa dan kelurahan, dan untuk hari ini ada di 2 kecamatan tak i Kecamatan Pakusari dan Sumbersari dengan 4 titik pembagian," ujar Helmi.
Helmi juga menyatakan, bahwa penerima bantuan dari dana DBHCT ini merupakan warga dari buruh tani tembakau, pekerja sektor tembakau, nelayan, ojek, dan sopir angkutan umum yang selama ini belum terdata sebagai penerima bantuan lainnya seperti bantuan BLTM BBM, bantuan BPNT maupun bantuan lainnya.
Baca Juga : Ketua TP PKK Kediri: Ibu Hamil Resti Harus Bisa Kelola Risiko Berdasarkan Diagnosa Dokter
"Mereka yang mendapatkan bantuan ini adalah kalangan buruh tani tembakau, pekerja gudang disektor tembakau, ojek konvensional maupun ojek online yang tidak mendapat BLT BBM dan juga sopir angkot," jelasnya.
Helmi juga menyatakan, bahwa pihaknya sempat mengalami kesulitan dalam mendapatkan jumlah warga yang layak menerima bantuan dari DBHCT dan belum mendapatkan bantuan jenis apapun.
Namun dengan data yang dimiliki oleh kantor Kelurahan dan Desa, data nama penerima bantuan bisa terpenuhi, dan harapannya sudah tepat sasaran.
"Insya Allah untuk penyaluran bantuan dana DBHCT ini tepat sasaran, karena datanya kami ambil dari kelurahan dan desa yang sudah disepakati dalam musyawarah desa maupun kelurahan dengan melibatkan tokoh masyarakat dan pengurus RT dan RW," pungkasnya. (*)
