JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji menilai perbedaan pembinaan anak era dahulu dan era saat ini. Menurutnya saat ini, untuk membentengi anak dari dunia keterbukaan dibutuhkan pembinaan yang lebih ekstra.
Melalui momen Peringatan Hari Santri Nasional 2022, Sutiaji menyempatkan diri untuk berkeliling ke sejumlah pondok pesantren (ponpes) di lingkungan Kota Malang. Langkah tersebut digunakan untuk bersilaturahmi kepada sejumlah ulama dan para santri.
Baca Juga : Ketua Lembaga Perekonomian NU Jatim Counter Sri Mulyani Soal Bahaya Resesi
Sutiaji mengaku bahwa di era saat ini, langkah anak muda untuk membentengi diri dari dunia digital dan dunia keterbukaan salah satunya dengan masuk ke ponpes. Langkah tersebut pun sangat diapresiasi mengingat di era keterbukaan saat ini dibutuhkan benteng dari dalam.
“Apa yang didapat di pondok, itu jadi pesan moral di tengah masyarakat. Jadi kita sudah tahu semua, dunia sekarang sudah dunia digital dan transparan. Dunia sudah digenggaman, kalau dulu mungkin anak 'jangan lihat TV' itu masih bisa dipantau. Nah sekarang dia tidak lihat TV tapi TV-nya dibawa kemana-mana,” ungkap Sutiaji.
Dalam hal ini, Sutiaji mengaku bahwa santri yang telah menuntut ilmu di ponpes dapat menularkan ilmu positifnya kepada masyarakat. Namun, dalam hal ini pihaknya tidak menuntut anak di era saat ini untuk masuk ponpes. Hanya saja, pihaknya berharap akhlak menjadi satu hal yang dikedepankan untuk membentengi diri dari masalah ketahanan emosional.
“Mondok itu pilihan, tapi hemat saya mondok adalah salah satu solusi untuk bagaimana membentengi diri dari dekadensi moral. Karena utamanya orang hidup adalah menyempurnakan akhlak. Karena ada nafsu dalam diri manusia, kemudian dilogikakan,” beber Sutiaji.
Baca Juga : Ternyata Indonesia Sudah Mengenal Live Streaming sejak 1937
Sebagai informasi, ada sejumlah rangkaian kegiatan yang digelar Pemkot Malang dalam memperingati Hari Santri Nasional tahun 2022. Beberapa diantaranya adalah Gowes Ziarah Ulama, Halal Tourism Bazaar Moslem Frendly dan kegiatan lainnya.
