JATIMTIMES - Pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) yang menewaskan 135 orang, sebanyak 22 stadion di Indonesia telah diaudit oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI dan segera direnovasi.
Di mana terkait audit stadion di Indonesia merupakan perintah dan arahan tegas dari Presiden RI Joko Widodo usai berkunjung ke Kota Malang dan Kabupaten Malang untuk melihat kondisi korban, serta melihat langsung kondisi Stadion Kanjuruhan pada Rabu (5/10/2022) lalu.
Baca Juga : Perdana, Fin Fest 2022 Diharapkan Sukses Sentuh Berbagai Sektor
Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono mengatakan, sebanyak 22 stadion di Indonesia yang telah diaudit, itu juga termasuk Stadion Kanjuruhan yang berada di Kabupaten Malang.
"Semua yang diaudit ada 21 stadion, yang satu itu Stadion Kanjuruhan Malang. Itu akan kita renovasi, saat ini sedang didesain, mudah-mudahan Desember ini sudah bisa lelang," ungkap Basuki di Kota Solo dilansir dari Kompas.com, Jumat (4/11/2022).
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menjelaskan, untuk kriteria stadion yang diaudit selain Stadion Kanjuruhan, merupakan stadion yang memiliki kapasitas suporter yang banyak. Sebanyak 22 stadion tayang telah diaudit menjadi prioritas Kementerian PUPR RI untuk direnovasi.
Pihaknya menyampaikan, terdapat tiga tim dari Komite Keandalan Bangunan Gedung (KKBG) yang berisi para ahli struktur bangunan, arsitektur, mechanical, electrical, plumbing, ahli mitigasi risiko kebakaran, serta dari instansi pemerintah yang sedang melakukan evaluasi 22 stadion di Indonesia selama dua sampai tiga pekan.
"Mungkin dua sampai tiga minggu lagi mereka akan laporan, mana yang harus ditata, mana yang memenuhi, mana yang tidak, dan apa yang harus kami lakukan," terang Basuki.
Selain kriteria tersebut, Basuki mengatakan bahwa prioritas renovasi 22 stadion di Indonesia tersebut juga mempertimbangkan beberapa stadion yang akan digunakan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Di antaranya, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta, Stadion Gelora Sriwijaya di Kota Pelambang, Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, Stadion Manahan di Kota Surakarta, Stadion Gelora Bung Tomo di Kota Surabaya, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali.
Namun, untuk Stadion Manahan yang berada di Kota Surakarta kata Basuki telah direnovasi. Jadi untuk Stadion Manahan tidak dilakukan audit lagi. Pihaknya menargetkan, sebelum perhelatan Piala Dunia U-20 pada tahun 2023, semua stadion yang diaudit sudah bisa digunakan.
Baca Juga : Aremania Kawal Penuh Proses Autopsi Anak Devi Athok
Untuk renovasinya sendiri, Kementerian PUPR RI direncanakan akan mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh Federasi Sepakbola Dunia atau FIFA. Hal bertujuan agar tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang itu tidak terulang kembali.
Lebih lanjut, evaluasi renovasi pada 22 stadion di Indonesia yang telah diaudit juga akan difokuskan pada tribun penonton yang masih menggunakan banyak tempat duduk, bukan sistem single seat.
"Sekarang ini banyak tempat duduk yang menerus. Jadi kita ubah menjadi single seat semua, agar lebih nyaman. Termasuk pintu-pintunya, ada indikator kalau di GBK itu dalam 15 menit 60 ribu orang harus keluar, jadi ada beberapa penambahan juga," jelas Basuki.
Sementara itu, Basuki juga menyinggung kondisi tempat duduk penonton di Stadion Kanjuruhan serta pintu masuk dan keluar stadion.
"Kalau yang di Kanjuruhan itu, terutama pintunya. Kalau orang turun tangga tidak ada space untuk pintu. Begitu orang turun langsung pintu. Jadi dari semuanya (stadion yang diaudit) kita tunggu hasil evaluasinya," tandas Basuki.