JATIMTIMES - Wilayah Kerja Bank Indonesia Malang, menjadi pengungkit pertumbuhan di Jawa Timur, dengan kontribusi terhadap perekonomian Jawa Timur sebesar 9,70 persen.
Setelah terkontraksi pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, kinerja ekonomi seluruh wilayah kerja Bank Indonesia Malang tumbuh positif pada tahun 2021 yang didorong oleh kinerja berbagai sektor industri.
Baca Juga : Ikasi Jatim Raih Hasil Lebih Baik dalam Kejurnas Anggar 2022
Bank Indonesia Malang memperkirakan perbaikan kinerja akan terus berlanjut pada tahun 2022 didukung oleh akselerasi vaksinasi dan booster.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Malang Year on Year tahun 2022 minus -2,26 persen. Pada 2021, PDRB sebesar 4,21 persen. PDRB Kabupaten Malang 2020 sebesar -2,68 persen dan 2021 3,12 persen. PDRB Kota Batu -6,46 persen pada 2020 dan pada 2021 sebesar 404 persen.
Kabupaten Pasuruan, pada 2020 PDRB sebesar 2,03 persen dan pada 2021 sebesar 4,34 persen. PDRB Kota Pasuruan, 2022 sebesar 2,03 persen dan pada 2021 3,64 persen, PDRB Kota Probolinggo pada 2020 sebesar -3,64 persen dan pada 2021 sebesar 4,03 persen. Sedang untuk PDRB Kabupaten Probolinggo, pada 2020 -2, 12 persen dan pada 2021 sebesar 3,35 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Samsun Hadi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja Bank Indonesia Malang didorong oleh kinerja berbagai sektor lapangan usaha.
Secara umum, lima besar lapangan usaha kontributor di Wilker BI Malang adalah Industri Pengolahan 38,97 persen, Perdagangan Besar dan Eceran 17,70 persen, Konstruksi 11,15 persen, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 9,00 persen serta Informasi dan Komunikasi 5,20 persen. Dalam wilayah kerja KPwBI Malang, mempunyai persentase masing-masing.
"Kota Malang ini dari sektor perdagangan dengan sumbangsih kontribusi Pertumbuhan Ekonomi 30,89 persen, Industri Pengolahan 23,10 persen, Konstruksi 13,00 persen, Jasa Pendidikan 8,03 persen dan Infokom 5,82 persen," paparnya dalam bincang santai di sebuah hotel di Semarang.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk Kabupaten Malang, sumbangsih pertumbuhan dari sisi Industri Pengolahan 31,80 persen, Perdagangan 19,24 persen, Pertanian 14,18 persen, Konstruksi 12,12 persen dan Infokom 5,96 persen.
Kota Batu mempunyai kontribusi pertumbuhan dari sektor Perdagangan 19,77 persen, jasa lainnya 15,92 persen, Pertanian 13,74 persen, Konstruksi 11,56 persen dan Mamin 9,05 persen.
Baca Juga : Dinilai Menguasai Ilmu Pertahanan, Tidar Jatim Minta Prabowo Maju Capres
Selanjutnya Kabupaten Pasuruan mempunyai kontribusi dari sektor Industri Pengolahan 60,54 persen, Konstruksi 11,09 persen, Perdagangan 9,87 persen, Pertanian 5,37 persen dan Infokom 3,84 persen.
Kemudian dari Kota Probolinggo, Pemerintahan 24,88 persen, Perdagangan 15,22 persen, jasa lainnya 14,85 persen, Real Estate 7,05 persen dan Akmamin 5,99 persen.
Dari Kabupaten Probolinggo, sektor pertanian berkontribusi 31,08 persen, industri pengolahan 26,18 persen, perdagangan 12,93 persen, konstruksi 7,41 persen dan infokom 3,94 persen.
Terakhir dari Kota Pasuruan, sektor perdagangan 28,32 persen, industri pengolahan 18,67 persen, infokom 11,01 persen, jasa keuangan 7,28 persen, konstruksi 6,05 persen.
"Sub sektor utama industri pengolahan di wilker BI Malang makanan, minuman, dan tembakau (eg. Amerta Indah
Otsuka, Greenfields) , kayu dan furniture (eg. Kutai Timber Indonesia), tekstil dan pakaian jadi (eg. New Minatex, Indiratex Spindo), Karet dan Barang dari karet (eg. Schulman Plastik)," jelasnya.