free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Buntut Penurunan dan Pembuangan Tulisan Asmaul Husna Tak Pada Tempatnya, PCNU Tuban Bersikap

Penulis : Ahmad Istihar - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

03 - Nov - 2022, 23:27

Placeholder
Salah satu tulisan Asmaul Husna yang sudah diturunkan dan rusak di Kabupaten Tuban (3/11/2022) (PCNU Tuban For JatimTIMES)

JATIMTIMES- Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Tuban, menyikapi kondisi keresahan dan gejolak di tengah masyarakat, pasca diturunkannya branding Tagline “Tuban Bumi Wali Spirit Of Harmony" serta pembuangan tulisan Asmaul Husna.

Hal itu dianggap sebagai upaya penghilangan asset bangunan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Tuban 

Baca Juga : Sifat 5 Zodiak Ini Akan Berubah Saat Sedang Jatuh Cinta

Sikap itu, disampaikan pengurus harian PCNU Tuban, oleh Wakil Ketua Tranfidziyah diantaranya M. Amenan, Ali Imron, Muhaiminsyah
Khoirul Huda, dan Wakil Sekretaris, Muhtarom, Jamal Ghofir, bertempat di kantor MWCNU Tuban, Kamis (3/11/2022) 

Selain tagline penghilangan Tagline Tuban Bumi Wali Spirit Of Harmony itu, PCNU Tuban, menilai penurunan serta pembuangan lampu acrylic bertuliskan Asmaul Husna tak pada tempatnya, dari kawasan taman sleko, alun - alun dan jalan protokol Tuban, membuat resah kalangan warga Tuban. 

"Kami minta Pemkab Tuban mengembalikan dan memasang kembali sejumlah acrylic Asmaul Husna dan Tuban Bumi Wali Spirit Of Harmony yang telah diturunkan," ucap M Amenan kepada awak media.

Pasalnya, tambah Amenan hilang atau penurunan kedua acrylic, Tuban Bumi Wali Spirit Of Harmony dan tulisan Asmaul Husna yang sudah rusak dan dibuang di tempat tak sepantasnya. Pemkab telah melanggar komitmen tertuang dalam LKPJ bupati. "Ini sudah ada rekomendasi dari DPRD yang tertuang dalam LKPJ Bupati," imbuhnya.

Di tempat sama, Wakil Sekretaris PCNU Tuban Muhtarom mengatakan bahwa, penghilangan ke dua acrylic Tuban Bumi Wali dan Asmaul Husna, membuat rasa tak nyaman dan keresahan salah satu pemeluk agama. Sebab itu, PCNU khawatir sehingga mengambil langkah sebagaimana qoidah dar’ul mafasid muqoddam ‘ala jalbil masholih (Menghindarkan kerusakan/kerugian diutamakan atas upaya membawakan keuntungan/kebaikan).

"Daripada komentar-komentar kian liar di masyarakat, maka kami (PCNU ) sampaikan 4 sikap kepada Pemkab Tuban," ujarnya.

Saat ditanya wartawan soal adanya indikasi penghilangan brand atau aset pemerintah kabupaten, pada periode sebelumnya, Muhtarom tak menjelaskan secara detail. Namun, upaya - upaya penghilangan tagline Tuban Bumi Wali Spirit Of Harmony dan penurunan Asmaul Husna, menurutnya mulai terasa pasca salah satu acrylic 99 nama Allah dibongkar dan dibiarkan tergeletak begitu saja. "PCNU sebagai bapak. Harus mengambil sikap ini," ujarnya.

Selain itu, tambah Muhtarom Acrylic tulisan Asmaul Husna yang telah diturunkan serta tak ditempatkan pada tempatnya atau dibuang di tempat sampah, menurut penilaian bahasa kalangan santri, sama artinya pemkab tidak menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya sama dikagorikan dholim. 

Baca Juga : Pemkab Blitar Sukses Gelar Festival Kresnayana IX, Seni Lukis Wajah Curi Perhatian

"Sesuatu yang melukai atau keburukan, dan menimbulkan dampak pada masyarakat luas harus dikanalisasikan. Jangan sampai kasus (pembuangan tulisan Asmaul Husna) ini liar. Meskipun tak disengaja oleh mereka, menempatkan sesuatu tersebut," tutupnya. 

Adapun 4 poin sikap tersebut dilayangkan kepada pemerintah Kabupaten Tuban yakni

1) Kabupaten Tuban itu identik dengan Sunan Bonang, identik dengan pusatnya para wali penyebar ajaran agama Islam di Tanah Jawa.
Memisahkan Kota Tuban dari Hasanah Kewalian sama dengan mengingkari Sejarah. Penyebaran Islam di tanah Jawa Khususnya dan di Nusantara Umumnya. 

 2) Menyayangkan langkah dan kebijakan Pemkab Tuban yang tidak menghargai hasil karya pemerintahan sebelumnya.

3) Meminta Pemkab Tuban untuk memasang dan memperbaiki kembali sejumlah Lampu Acrylic yang bertuliskan ASMAUL HUSNA yang sudah rusak, serta Acrylic “TUBAN BUMI WALI SPIRIT OF HARMONY” yang sudah diturunkan di beberapa titik jalan utama dari pemasangan semula, apalagi pemerintahan saat ini sudah pernah berkomitmen yang tertuang dalam LKPJ Bupati. 

4) Meminta pada aparat penegak hukum terkait, untuk melakukan penyelidikan terkait dengan upaya penghilangan asset pemerintah, berupa pembangunan tempat ibadah di lokasi rest area atau bekas terminal lama Tuban.(*) 


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ahmad Istihar

Editor

Sri Kurnia Mahiruni