JATIMTIMES - Ketenangan warga Blitar selatan mendadak dikejutkan dengan peristiwa penganiayaan. Dilaporkan kakak beradik di Kecamatan Wonotirto mengalami luka-luka setelah dianiaya oleh seorang pria yang mengalami gangguan jiwa.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian, peristiwa nahas tersebut menimpa kakak beradik Katiman (57) dan Mujianto (40) warga Desa Pasiraman, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Keduanya dianiaya secara brutal oleh AA (29) seorang pria yang berstatus ODGJ.
Baca Juga : Sadis, Ayah Tega Bunuh Anaknya Sendiri dan Pukul Istrinya hingga Kritis di Depok
Saat dikonfirmasi awak media, Kapolsek Wonotirto AKP Supriadi menyampaikan, kronologi kejadian bermula saat berada di depan rumah. Tiba-tiba ada seorang laki-laki tak dikenal mendekati kios BBM milik Katiman. Laki-laki itu membawa motor Yamaha Mio tanpa plat nomor.
Tiba-tiba, pria tersebut melakukan aksi brutal memecah kios BBM dengan alat bantu sebatang kayu. Setelah memecahkan kaca kios, pria itu lalu mengambil 1 botol yang berisikan BBM jenis Pertamax.
"Melihat kejadian itu korban Katiman menegurnya serta berusaha untuk merebut botol yang berisikan bensin tersebut dan akhirnya sempat saling berebut botol dengan cara tarik-menarik," kata Supriadi.
Akhirnya botol itu oleh pelaku dilepas, namun kemudian pelaku mengambil alat cetakan batako. Dan langsung memukulkannya ke arah Katiman. Akibat dari pukulan ini Katiman tersungkur.
"Selanjutnya ada saksi bernama Mujianto berusaha mendekap pelaku supaya tak bisa bergerak dan berusaha meminta pertolongan warga sekitar," imbuhnya.
Sayangnya, Mujianto juga tidak luput dari amukan si ODGJ. Katiman ikut dianiaya hingga mengalami luka-luka.
Baca Juga : Sukses Mbangun Desa, Bupati Blitar Dapat Penghargaan dari Kemendesa
"Korban Katiman luka robek di dahi dan lebam di tangan. Kemudian korban Mujianto mengalami luka robek di kepala bagian," terangya.
Lebih lanjut Supriadi menyampaikan, pelaku diduga mengalami depresi dan gangguan jiwa sekitar 3 tahun sepulang bekerja dari Kalimantan. Namun pihak keluarga belum pernah membawanya berobat.
“Usai dilakukan mediasi antara keluarga korban dan keluarga pria ODGJ keduanya sepakat berdamai,” pungkasnya.
