JATIMTIMES - Kasus gagal ginjal akut kini tengah marak terjadi pada anak di Indonesia. Teruntuk Kabupaten Bangkalan, Dinas Kesehatan (Dinkes) belum menemukan kasus tersebut di Bangkalan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinkes Bangkalan, Sudiyo. Ia meminta agar masyarakat tidak panik lantaran Bangkalan masih dalam kategori aman dari gagal ginjal akut.
Baca Juga : Ini Motif di Balik Tewasnya Narapidana Lapas Kediri
“Masyarakat tidak usah panik, untuk saat ini Bangkalan masih aman dari kasus gagal ginjal akut terutama pada anak,” ujarnya, Minggu (30/10/2022).
Selain itu, ia juga sudah memberikan imbauan pada apotek dan toko penjual obat agar tidak mengedarkan obat sirup yang telah dilarang oleh Kemenkes.
Hal itu bertujuan agar Kabupaten Bangkalan terus aman dari kasus gagal ginjal akut yang kini tengah melanda Indonesia.
Tak hanya itu, Sudiyo juga mengatakan pihaknya gencar melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada sejumlah apotek agar tetap mematuhi aturan Kemenkes.
“Kami sudah lakukan upaya dengan cara sidak, agar tidak ada lagi sirup yang mengandung bahan berbahaya, beredar di wilayah Kabupaten Bangkalan,” imbuhnya.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifa Ambami Ratoh Ebu (Syamrabu) Bangkalan, dr Nunuk Kristiani juga mengatakan bahwa Kabupaten Bangkalan saat ini masih aman dari gagal ginjal akut dengan tidak adanya pasien dengan penyakit tersebut.
“Alhamdulillah di RSUD tidak ada kasus gagal ginjal akut pada anak,” ujarnya.
Baca Juga : Bupati Purwakarta Sumringah dengan Lelaki Lain, Netizen: Sabar Kang Dedi
Lebih lanjut, Nunuk menjelaskan gejala gagal ginjal akut pada anak tersebut biasanya tidak terlalu menonjol. Namun ia mengatakan yang sering terjadi adalah penurunan output urine, pembengkakan akibat retensi cairan, mual, kelelahan, dan sesak napas.
“Gejala mungkin tidak terlalu kentara atau mungkin tidak muncul sama sekali,” pungkas Nunuk.
Sementara di beberapa daerah di Indonesia kasus gagal ginjal akut pada anak kian meningkat. Seperti halnya di Jakarta Selatan, yang mana sebanyak 12 anak mengalami gagal ginjal akut dalam jangka waktu yang berdekatan.
Sementara Kemenkes terus mendalami penyebab utama dari terjadinya penyakit gagal ginjal akut pada anak tersebut.
