free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Terputus Dua Kali, Pemdes Sidoasri Minta Pemerintah Dirikan Jembatan yang Lebih Modern

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Nurlayla Ratri

31 - Oct - 2022, 17:13

Placeholder
Kondisi jembatan darurat di Desa Sidoasri yang dibangun warga dengan kayu.(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Masyarakat Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang berharap agar pemerintah bisa segera membangun salah satu jembatan di desa ini yang terputus akibat diterjang banjir pada Senin (17/10/2022) lalu. Jembatan tersebut merupakan akses penghubung antara Dusun Tambakasri Wetan dan Kulon. 

Kepala Desa (Kades) Sidoasri, Andiek Ismanto berharap besar agar jembatan yang menjadi akses ekonomi warga setempat itu bisa dibangun oleh pemerintah. Pasalnya selama ini, jembatan itu ternyata dibangun secara swadaya oleh masyarakat bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Sidoasri. 

Baca Juga : Populerkan Zumba di Wisata Balongkawok, Ratusan Emak-Emak Penuh Semangat Ikut Senam Massal

"Bukan, itu bukan asetnya Pemkab Malang. Itu yang membangun swadaya masyarakat bersama Pemdes (Sidoasri). Ya harapan kami warga dan pemdes, agar segera dibangun oleh pemerintah jembatan itu," ujar Andiek. 

Apalagi berdasarkan catatannya, jembatan itu sudah terputus untuk kali kedua. Ia memperkirakan, putusnya jembatan yang sudah sebanyak dua kali itu lantaran konstruksi jembatan yang cenderung sederhana dan dikerjakan secara manual dan swadaya oleh masyarakat. 

"Ya jadi kualitas bangunannya tidak seperti bangunan jembatan pada umumnya. Karena proses pembangunannya dilakukan secara manual dan swadaya oleh masyarakat," jelas Andiek. 

Konstruksi jembatan yang sederhana itulah yang menurutnya membuat jembatan sepanjang 30 meter dengan lebar 3 meter itu terputus saat banjir datang. Lebih tepatnya, konstruksi jembatan yang dinilai kurang tepat, membuat material banjir tersangkut, dan membuat jembatan menjadi putus akibat beban material banjir terkumpul di badan jembatan. 

"Di tengah (jembatan) itu kan ada penyangganya. Itu yang kemungkinan membuat material banjir tersangkut di tengah hingga akhirnya terputus," terang Andiek. 

Untuk itu, dirinya berharap jika jembatan itu nantinya bisa dibangun oleh pemerintah, maka dibangun dengan konstruksi yang lebih modern. Terlebih dengan kualitas bangunan yang lebih kuat daripada konstruksi yang dibangun secara manual. 

"Ya misalnya kalau dibangun agar lebih modern. Yang di tengah jembatan tidak ada penyangganya. Ya pokoknya yang lebih modern, apalagi jika yang membangun Pemerintah Provinsi, sebab kemarin sudah didatangi oleh konsultan dari Provinsi Jatim," kata Andiek. 

Baca Juga : Berikan Bantuan Sembako ke Korban Tanah Retak Tanggunggunung, ISNU Dukung Pemerintah Relokasi Korban Terdampak

Ia menuturkan, akibat jembatan itu terputus, akses ekonomi warga menjadi terganggu. Selain warga setempat, ternyata juga ada warga di luar Sidoasri yang mempunyai lahan perkebunan di wilayah Sidoasri. 

"Sekitar 30 persen perkebunan di sana itu juga dikelola warga lain. Dengan hasil pertanian kita itu pisang, kopi, cengkeh dan padi. Jadi ya masyarakat terganggu akses ekonominya dengan putusnya jembatan tersebut," terangnya. 

Saat ini, jembatan tersebut masih diperbaiki secara swadaya dengan konstruksi yang sederhana dari bahan kayu dan hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. Selain itu, sekitar 350 meter dari jembatan yang putus, warga membangun jalan darurat yang disusun dari batu dengan posisi melintang sungai. 

"Jadi jika terjadi banjir, tentu tidak dapat dilalui," pungkas Andiek.  


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Nurlayla Ratri