JATIMTIMES - Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dan Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali menilai Iwan Budianto adalah orang yang paling bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan. Sebab, Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI itu adalah Direktur Utama Arema FC.
Sejumlah rekomendasi telah dikeluarkan oleh TGIPF atau tim bentukan Presiden Joko Widodo yang diketuai Menko Polhukam Mahfud MD usai terjadi tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.
Baca Juga : Viral, Warga Evakuasi ART Diduga Disekap dan Dianiaya Majikan
Baru-baru ini, Gilang Widya Pramana memutuskan untuk rehat dari dunia sepak bola atau mengundurkan diri dari jabatan Presiden Arema FC.
Namun, Akmal menilai saat ini Direktur Utama Arema FC, Iwan Budianto adalah pihak yang paling bertanggung jawab di tim berjuluk Singo Edan tersebut. Akmal mengaku bahwa mundur atau tidaknya Gilang sebagai Presiden Arema FC, Iwan Budianto tetap menjadi seorang yang paling bertanggung jawab di tim tersebut.
“Tetap yang bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan adalah Direktur Utama. Di sini Direktur Utama Arema FC adalah Iwan Budianto,” ujar Akmal, Minggu (30/10/2022).
Berdasarkan data Ditjen AHU Kemenkumham lanjut Akmal, Iwan Budianto tercatat sebagai Direktur Utama di PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABI), atau perusahaan yang menaungi tim Arema FC.
“Kalau korporasi yang bertanggung jawab, Direktur Utama (Dirut), seperti halnya PT LIB. Ini ada di Peraturan Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2016 soal Tata Cara Pidana Korporasi,” ungkap Akmal.
Baca Juga : Akademisi Psikologi Sebut Efek Trauma Tragedi Kanjuruhan Bisa Memicu Kematian, Berikut Penjelasannya
Bahkan, Akmal justru menganggap pengunduran diri Juragan 99 sebagai Presiden Arema FC patut diapresiasi. Sebab, ia menilai pengunduran diri tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral.
“Saya pikir pengunduran diri Mas Gilang bisa jadi contoh buat pengurus PSSI. Dia mundur sebagai tanggung jawab moral,” tukas Akmal.