JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terus berkomitmen menurunkan kasus stunting di Kota Pudak ini. Pasalnya, masih banyak ditemui kasus stunting pada anak-anak berusia 18 tahun.
Pemerintah berupaya mencegah dan mengendalikan dengan membuat Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang diinisiasi Menkes, berlangsung di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro, Rabu (26/10/2022).
Baca Juga : Warganet Heboh Nagita Slavina Gunakan Case seharga Gawai, Ternyata Ada Keistimewaannya
Gerakan tersebut melibatkan ribuan pelajar tingkat SMP dari beberapa lembaga pendidikan. Mereka diberikan tablet penambah darah.
"Di Kabupaten Gresik ini dari 100 anak umur bawah 18 tahun, ada 23 anak yang terkena stunting. Oleh karena itu harus diturunkan angkanya. Yang sekarang 24% menjadi 14% atau bahkan dibawahnya," kata Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah.
Bu Min menyebutkan, kasus stunting merupakan gejala kurang gizi atau gagal tumbuh yang dialami anak balita atau di bawah usia 18 tahun.
"Salah satu penyebabnya orang tua yang masih muda atau fisiknya tidak sehat saat kehamilan," kata Bu Min sapaan akrab Wabup Gresik.
Bu Min menyebutkan, dalam Gerakan Nasional Aksi Bergizi secara serentak se-Indonesia ini, mentargetkan 1.028 sekolah dengan estimasi peserta 1.395.000 orang untuk bersama-sama minum tablet tambah darah.
Oleh karena itu, pihaknya mengarahkan seluruh siswa di Gresik menjadi peserta aksi gizi tersebut. Serta mengkampanyekan gaya hidup sehat di daerah masing-masing.
"Informasi stunting ini harus kalian sampaikan ke seluruh masyarakat. Mulai sekarang harus membiasakan gaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi, berolahraga, minum vitamin dan tablet penambah darah," jelasnya.
Baca Juga : SMKN 1 Rejotangan Ciptakan Smart System PJU IOT, Aplikasi Kontrol Lampu secara Realtime dengan HP
Wakil Bupati perempuan pertama di Gresik itu menambahkan, pendistribusian tablet tambah darah, tidak berhenti disini. Selanjutnya, seluruh lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren akan diberikan tablet tambah darah, khususnya kepada para perempuan.
Di tempat yang sama, Kepala UPT SMPN 1 Gresik Beri Avita Prasetya menyebutkan, kegiatan aksi bergizi di Gresik ini diikuti oleh 2.774 peserta dari 3 sekolah di Kabupaten Gresik, yaitu SMPN 1 Gresik 962 siswa, UPT SMPN 4 Gresik 950 siswa, dan UPT SMPN 16 Gresik 862 siswa.
Dirinya juga mengungkapkan, menurut data dari Unicef masih banyak remaja di Gresik mengalami gejala stunting seperti tubuh pendek, kegemukan, dan anemia atau kurang darah.
"Dari data Unicef, 1 dari 4 remaja kita pendek, 1 dari 7 remaja kita mengalami kegemukan dan lebih parah lagi 1/4 remaja perempuan kita mengalami anemia," ujarnya.
Diketahui, dalam kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan S. Haryanto, Kepala Dinas KBPPPA Syaifuddin Ghozali, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gresik Nurul Haromain Ali Akhmad Yani, Dinas Kesehatan, Kepala Sekolah SMPN 1 Gresik, Kementrian Agama, Kabag Kesra Hamim, Forkopimcam Gresik, serta para peserta aksi bergizi.