JATIMTIMES - Jasa penyeberangan perahu atau tambangan yang terletak di Lingkungan Kemiri, Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri dilakukan penutupan untuk sementara waktu. Hal ini dikarenakan debit air di aliran Sungai Brantas tengah tinggi, Senin (17/10/22).
Mohammad Aspan, Sub Koordinator Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri mengatakan, peningkatan debit air Sungai Brantas di Kota Kediri terjadi setelah waduk di Lodayo Blitar tengah dibuka. Pembukaan Waduk Lodayo itu dilakukan untuk mengurangi debit air akibat curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir.
Baca Juga : Pemkab Kediri Beri Pelatihan Diversifikasi Olahan Nanas bagi Wanita Tani Lereng Kelud
Akibat hal itu, Aspan menyebut, ketinggian air di aliran Sungai Brantas Kota Kediri saat ini berada pada kisaran 175 cm dari dasar sungai. Sedangkan untuk ketinggian batas normal Sungai Brantas berada pada kisaran 100 cm.
"Karena debit air tinggi, kita mengambil langkah cepat untuk perihal kedaruratan. Jadi langkah itu ialah penutupan terhadap 2 tambangan perahu yang ada di Kota Kediri," ujarnya.
Aspan mengaku masih belum mengetahui terkait kebijakan penutupan tambangan ini akan berlangsung hingga kapan.
Baca Juga : Wabup Blitar Pimpin Langsung Evakuasi Korban Banjir Sutojayan
"Yang jelas, kita masih akan terus melakukan pemantauan terhadap debit air yang ada di Sungai Brantas. Bila memang sudah dirasa normal. Maka tambangan akan diperbolehkan kembali buka," ungkapnya.