JATIMTIMES - Hari Ulang Tahun Ke-21 Kota Batu menjadi momen upacara terakhir kepemimpinan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bersama Wawali Punjul Santoso karena akan segera habis masa jabatannya.
Meski upacara di Balai Kota Among Tani Senin (17/10/2022) itu yang terakhir, tetapi menjadi momen paling berkesan karena Kota Batu berhasil memperoleh anugerah prestasi satu-satunya di Indonesia. Yakni meraih Penghargaan Desa Mandiri yang diberikan langsung oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar kepada Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan 19 kepala desa se-Kota Batu.
Baca Juga : Turnamen Bulu Tangkis Internasional Digelar, Wali Kota Sutiaji: Kota Malang Miliki Sarpras Representatif
Dewanti meraih penghargaan utama atas komitmen dan kerja keras dalam mendorong percepatan pembangunan desa. Sehingga seluruh desa di Kota Batu mampu mencapai status mandiri.
“Selamat Bu Wali Kota atas prestasi yang diraih. Level wali kota yang desanya satu-satunya di Indonesia berstatus desa mandiri,” ungkap Abdul Halim Iskandar.
Sebagai wujud apresiasinya, Abdul Halim Iskandar pun tak segan-segan datang ke Kota Batu memberikan secara langsung lencana dan piagam kepada Dewanti dan 19 kepala desa di Kota Batu sekaligus mengucapkan secara langsung selamat atas HUT Ke-21 Kota Batu.
Lencana yang disematkan kepada Dewanti dan 19 kepala desa itu juga sebagai informasi kepada warga saat bertemu bahwa desanya telah menyandang status desa mandiri. Penghargaan itu sekaligus menjadi pemacu daerah lainnya untuk menggenjot status mandiri.
Atas kehadiran Mendes Abdul Halim Iskandar dan anggota DPR RI Krisdayanti dalam upacara HUT Ke-77 Jatim dan HUT Ke-21 Kota Batu, secara khusus Dewanti memberikan pantun pendek. “Kota Batu penghasil bunga warna-warni, bahagianya kita hari ini dirawuhi Pak Menteri dan Krisdayanti,” ucapnya.
Di balik prestasi itu, Dewanti patut bangga karena ada 3 desa yang masuk dalam 10 ranking tertinggi IDM (indeks desa mandiri). Yaitu Desa Oro-Oro Ombo dan Desa Sidomulyo di Kecamatan Batu serta Desa Punten di Kecamatan Bumiaji. Ketiga desa tersebut menjadi desa mandiri dan masuk ranking tertinggi secara nasional. Hal itu menunjukkan bukti keseriusan seluruh komponen desa dalam mewujudkan pembangunan yang maksimal.
“Diharapkan dengan status desa mandiri, pemerataan pemberdayaan di tingkat pedesaan terus tumbuh baik berdasarkan indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi, dan indeks ketahanan lingkungan yang menjadi dasar dalam mengukur IDM, seiring terus meningkatnya alokasi anggaran pembangunan yang diberikan kepada 19 desa oleh Pemkot Batu,” ujar Dewanti.
Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari kerja keras semua pihak sehingga Dewanti menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, DPRD, perangkat faerah, kepala desa dan seluruh pendamping desa, serta perguruan tinggi yang telah melakukan pendampingan sehingga tercapainya peningkatan terhadap status IDM di Kota Batu.
Baca Juga : Bersama Dewanti-Punjul, 5 Tahun Kota Batu Raih 65 Penghargaan
Selain itu, pencapaian prestasi yang berhasil diraih bagi Dewanti tidak lepas dari kerja keras para pendahulunya. “Tugas kami ini hanya meneruskan sehingga Kota Batu jadi kota yang istimewa,” ungkap Dewanti, yang juga seorang dosen.
Sejak dilantik pada 27 Desember tahun 2017, tak terasa peringatan Hari Jadi Ke-21 Kota Batu pada 2022 ini juga bertepatan dengan bulan-bulan terakhir Dewanti bersama Punjul Santoso mengemban amanah sebagai wali kota dan wakil wali kota Batu untuk masa bakti tahun 2017-2022. Beragam program pembangunan telah dilaksanakan dengan tidak meninggalkan karakteristik dan budaya lokal daerah.
Selama mengemban tugas, Dewanti memfokuskan pembangunan untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi Kota Batu. “Hal tersebut tertuang dalam RPJMD Kota Batu Tahun 2017-2022 dengan visi ‘Desa Berdaya Kota Berjaya Terwujudnya Kota Batu sebagai Sentra Agro Wisata Internasional yang Berkarakter, Berdaya Saing dan Sejahtera’,” tambah Dewanti.
Sementara itu, peringatan Hari Jadi Ke-21 Kota Batu mengangkat tema ‘Bangkit dan Berjaya’ pasca-pandemi Covid-19. Diharapkan perekonomian bisa bangkit sehingga warga bisa berjaya.
Sebelum upacara dimulai, acara diawali dengan melakukan khataman dan kirim doa. Kemudian dilanjutkan dengan “Kita Berbagi” dengan memberikan santunan.
