JATIMTIMES - Garasi. Apa yang ada di benak kita saat mendengar kata tersebut? Pada umumnya garasi selalu identik dengan ruang kosong khusus untuk parkir yang ada di depan atau teras rumah.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi warga yang tinggal di Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang.
Baca Juga : Keinginannya Terpenuhi, Kartika Putri Lahirkan Anak Kedua di Rumah
Ketika Jatim TIMES meninjau lokasi banjir Sitiarjo terparah pada Sabtu (15/10/2022), yakni di Dusun Rowotrate. Nyaris semua rumah penduduk di sana memiliki tempat parkiran khusus layaknya di mall.
Yaitu dibangun di atas ketinggian. Bahkan ada sebagian dari warga yang membangun garasi di atas atap rumah.
Ketua RT 48, Sanuri Adi menjelaskan, dibangunnya garasi mobil dan sepeda motor di tempat yang tinggi termasuk di atas atap rumah warga tersebut, dilakukan guna mengantisipasi adanya banjir.
"Di setiap rumah yang ada di sini pasti ada garasi atau parkiran yang ditaruh di ketinggian. Ada yang membangun sendiri di atas atap rumahnya, ada juga parkiran khusus milik bersama. Digunakan untuk mengamankan kendaraan saat banjir datang," jelasnya saat ditemui JatimTIMES.com di kediamannya.
Selain memiliki parkiran khusus layaknya mall, para warga di Dusun Rowotrate juga memiliki tempat semacam bunker yang ada di masing-masing rumah warga. Tujuannya sama, bunker dari papan kayu tersebut digunakan untuk menyimpan beragam barang berharga saat banjir tiba.
"Kalau tidak punya rumah tingkat, warga di sini biasanya membuat papan persembunyian untuk bahan makan dan lain sebagainya," ulasnya.
Dari penelusuran Jatim Times, bunker yang di buat oleh warga Rowotrate tersebut, tidak jarang yang berukuran luas. Bahkan sampai setengah ruangan dari total luas bangunan rumah warga.
Maklum saja, selain untuk tempat persembunyian sekaligus penyimpanan bahan makanan. Bunker tersebut juga digunakan untuk menyimpan beragam perabotan yang dikhawatirkan bisa rusak saat diterjang banjir.
Baca Juga : TPF Gabungan Aremania Desak Divpropam Polri Periksa Mantan Kapolda Jatim Nico Afinta
"Kalau di sini tiap rumah warga juga ada tempat pengungsian untuk taruh barang berharga. Seperti perabotan rumah tangga, alat tidur mulai dari kasur dan lain sebagainya. Tempat pengungsian di dalam rumah itu untuk mengantisipasi banjir," terang pria kelahiran 1963 ini.
Adanya tempat persembunyian layaknya bunker dan garasi di atas rumah warga tersebut, dilakukan berdasarkan dari pengalaman yang dialami warga selama ini. Pasalnya, sejak kisaran tahun 2000-an, Dusun Rowotrate memang menjadi daerah langganan banjir.
Mirisnya, selama ini, ketinggian banjir terparah di Dusun Rowotrate sempat mencapai kisaran 3 meter. Bahkan, dikabarkan sempat ada ibu dan anak yang meninggal karena diterjang banjir.
"Terparah pada kisaran tahun 2013 lalu, terjadi banjir setinggi 3 meter. Saat itu warga sembunyi di atas rumah. Terus kalau tidak salah sekitar tahun 2003, saat itu banjir menyebabkan 2 warga yaitu ibu dan anak meninggal dunia karena musibah banjir," ujarnya.
Sekadar informasi, dijelaskan Sanuri, di RT 48 ada 49 Kepala Keluarga (KK). Jika di total secara keseluruhan, warga dari Sanuri ada 319 orang jiwa. Di mana, ratusan warga RT 48 tersebut semuanya terdampak banjir Sitiarjo pada Sabtu (15/10/2022).
"Semua warga saya terdampak banjir. Tapi tidak ada korban jiwa yang meninggal dunia maupun luka-luka," tukasnya.
