JATIMTIMES - Ratusan warga Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik menggelar aksi ke PT Avia Avian Industri Pipa, Kamis (13/10/2022). Mereka menuntut penyerapan tenaga kerja lokal non skil diprioritaskan sebanyak 70 persen. Pasalnya, masih banyak warga lokal yang belum mendapatkan pekerjaan.
Salah satu peserta aksi, Syah Alwan mengatakan, manajemen perekrutan tenaga kerja di PT Avia Avian dinilai sangat buruk dan tak profesional. Pihaknya meminta HRD atau personalia perusahaan dan ketua kelompok pekerja bisa dikhususkan warga desanya.
Baca Juga : Pejabat Tinggi Polri Daerah hingga Wilayah Bakal Dikumpulkan Jokowi, Ada Apa?
"Banyak warga yang ingin bekerja di sana tapi disuruh bayar dulu, ini sudah bukan rahasia lagi. Ini sangat memprihatinkan, padahal wilayah desa kami," kata Alwan.
Sementara itu, Kepala Desa Wotan Khusnul Muslikhun menyampaikan, dari ribuan angkatan kerja di desanya, hanya 70 orang yang bekerja di PT Avia Avian, 18 diantaranya di rumahkan.
"Yang 18 orang ini berhenti karena katanya perusahaan sepi. Kami juga minta ada CSR yang sesuai dengan permintaan warga," katanya.
Khusnul menyatakan, pihaknya juga meminta pertanggungjawaban perusahaan karena dia mendengar ada warganya yang kini mantan karyawan Avia Avian diduga menjadi korban pelecehan seksual.
"Kami mendengar bahwa ada pekerja jadi korban pelecehan seksual. Sekarang tidak bekerja lagi dan mengundurkan diri. Kejadian sekitar 2019," imbuhnya.
Baca Juga : WNA Bisa Tinggal 10 Tahun di RI, PT SIER Optimistis Investasi Dana Asing Meningkat
Dalam aksi tersebut sempat terjadi mediasi antara perwakilan peserta demo dengan lima orang perwakilan perusahaan. Namun mediasi itu tidak membuahkan hasil. Termasuk membahasa dugaan pelecehan seksual.
"Kita tak pernah ada laporan soal pelecehan seksual, kalau permintaan warga akan kami sampaikan ke pimpinan," ujar Jajang, kuasa hukum PT Avia Avian.
Sebelum ke PT Avia Avian, warga juga melakukan demo di depan Perum Perhutani Panceng. Mereka meminta adanya transparansi pengelolaan hutan. Dengan membawa spanduk serta mobil bak terbuka, mereka menyuarakan aspirasi.