JATIMTIMES - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) lalu menjadi duka yang mendalam bagi semua kalangan, tak terkecuali dari kalangan insan olahraga. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga turut menjadi duka dunia.
Rasa duka dan belasungkawa tersebut salah satunya juga dirasakan oleh Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Senin (10/10/2022) sore, sejumlah perwakilan PP PBSI mendatangi Stadion Kanjuruhan dan melakukan doa bersama.
Baca Juga : Tuntaskan Piutang Daerah, Pemkot Mojokerto Gandeng Kejari
Doa beraama tersebut dilakukan untuk para korban meninggal pada peristiwa memilukan tersebut. Doa juga ditujukan agar korban yang masih dalam perawatan bisa berangsur pulih.
"Semoga korban yang meninggal dalam tragedi ini diberikan tempat terbaik di sisi Allah dan yang masih mendapat perawatan semoga segera diberikan kesembuhan. Ini bentuk rasa empati kami insan bulu tangkis," ujar Humas dan Media PBSI Broto Happy.
Sementara itu, salah satu atlet yang tergabung dalam pelatnas PBSI, Leonardo Imanuel Rumbay, mengatakan dirinya begitu terpukul mendengar kabar tersebut. Meskipun saat itu dirinya tidak berada di lokasi kejadian karena sedang mengikuti kejuaraan di Yogyakarta.
"Semoga keluarga yang ditinggalkan kuat dan tabah. Pada saat itu kan saya sedang pertandingan juga. Lihat ada kejadian itu, ya sedih. Harusnya nggak terjadi kayak gitu," ujar Rumbay.
Baca Juga : Tunggu Kepastian Kompetisi, Persik Kediri Liburkan Pemain 9 Hari
Setidaknya ada 6 orang pengurus PBSI yang datang dan melakukan doa bersama di depan Patung Tegar Jawara. Kendati hanya berenam, dengan hal tersebut, setidaknya hal itu bisa menjadi sebuah dukungan agar Malang bisa segera kembali pulih.
Sementara itu, selain Leonardo dan Broto, beberaap atlet pelantas PBSI juga tampak hadir. Yakni Pramudya Kusumawardana, Rahmat Hidayat, Aisyah Salsabila Putri Pranata, Sofy Al Mursira Asharunnisa, dan Febi Setianingrum.
