JATIMTIMES - Gronjong sak yang diisi dengan tanah untuk menguruk lubang longsor di bahu jalan sisi jembatan Dawuan Wetan tak sanggup menahan derasnya aliran air hujan.
Sak yang dipasang oleh petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Lumajang tersebut sepertinya tak mampu menahan derasnya air dan longsoran makin melebar.
Baca Juga : Tulungagung Dilanda Banjir, Warga Panik
Salah satu pengguna jalan, Sri Wahyuni kepada Jatimtimes mengungkapkan, gronjong sak yang dipasang oleh petugas Dinas PUTR tidak sanggup menahan arus air hujan yang deras, dan malah longsor bertambah meluas.
"Sekarang kondisinya lebih menakutkan, dan lebih membahayakan," ungkapnya, Minggu (9/10).
Warga Dawuhan Wetan lainnya, Siti Aisah, yang akrab disapa Sah oleh warga setempat mengungkapkan hal yang sama. Malah ibunya juga mewanti - wanti, kalau ke kota Lumajang jangan melewati jembatan itu.
"Kamu jangan melewati jembatan itu Sah, bahaya dan rawan anjlok itu," ucap Sah, menirukan pesan ibunya.
Sementara itu, Edi Kepala dusun Legong, Desa Dawuhan Wetan mengatakan, longsor tersebut bertambah meluas ke selatan dan barat.
"Lubang yang dibawah buk itu semakin besar, dan saknya juga ada yang jatuh ke lubangnya", terangnya.
Kepada Dinas PUTR, Edi juga meminta, kalau bisa batu gronjong yang diajukan tiga bulan yang lalu itu bisa segera di realisasikan.
Baca Juga : Jagong Bareng di Pronojiwo, Bupati Lumajang Disambati Harga Salak Anjlok
"Dan yang longsor, agar secepatnya di perbaiki. Karena dikhawatirkan benar benar putus jembatan penghubung antar desa itu.
Sebelumnya, menurut Kabid Bina Marga DPUTR Lumajang, Heri Kurniawan mengatakan, penanganan yang di lakukan pada tanah longsor di bahu jalan yang berada di sisi timur jembatan penghubung antara dua desa dan dua Kecamatan itu hanya untuk sementara, agar longsoran tanah tidak bertambah parah.
Namun, ternyata gronjong sak itu tidak efektif, dan longsoran semakin melebar.
Pantauan Jatimtimes di lokasi, lubang longsor tersebut bertambah melebar, malah tanah yang berada di bawah jembatan juga tergerus air.
