JATIMTIMES - Yuk mengenal Kali Tulus yang bakal dijadikan sebagai sungai tematik yang berada di Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu. Nantinya di sunga itu akan memunculkan ritual adat tentang konservasi dan tradisi Susuk Wangan.
Kali tulus adalah sungai di kawasan pemukiman berasal dari dua aliran Sungai. Pertama dari aliran sungai kering sepanjang jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro. Kedua dari sumber mata air Torong Sisir dan irigasi persawahan Temas Genting.
Baca Juga : Ketua Pagar Nusa Kota Malang Terpilih, Nu Wahyu: Ingin Kembalikan Kejayaan Pagar Nusa Kota Malang
“Dari Tempuran atau bergabungnya sungai kecil menjadi satu, dan adanya mata air permukaan di sepadan sungai itulah sejarah sungai ini atau keberadaannya disebut Kali Tulus dan Belik Lanang,” ucap Aktivis komunitas Sapu Bersih Sampah Nyemplung Kali (Sabers Pungli) Mad Berlin, sapaan akrab Ahmad Rifa’i.
Di tengahnya terdapat Sumber Belik Wedok dan mata air di sekelilingnya. Total ada 5 titik mata air. Aliran Sungai ini dalam kondisi rusak karena pencemaran dan terbengkalai, dengan limbah rumah tangga, limbah cair dari pemotongan ayam dan limbah Tahu.
“Serta sampah domestik seperti pembalut, popok dan plastik yang mencemari aliran sungai tersebut,” terang Mad Berlin.
Kondisi awal Sungai Tulus ini di mana di sepadannya banyak mata air oleh masyarakat setempat digunakan sebagai
1. Padusan. Belik Untuk Mandi Mencuci,
2. Patirtan Atau untuk Kebutuhan Air Bersih Rumah Tangga Air Minum.
3. Ritual adat bersih desa, Bersih Desa, ataupun Babakan untuk Mitoni, Manten dan Siraman jamasan itu dulunya.
Baca Juga : Pilu, Beginilah Isak Tangis Lesty Saat Berada di Mekkah
Kali Tulus ini adalah aliran sungai yang memiliki alur berliku dan palung dalam lebih dari 2 meter. Dikarenakan jenis tanahnya berupa tanah Liat. Dengan vegetasi lokal berupa tanaman Bambu petung dan ori, serta beberapa pohon beringin dan bulu di mata airnya. Hewan atau faunanya ada ular, kadal, ikan wader, katak dan capung,
“Seiring waktu kesadaran dan kepedulian masyarakat mulai tumbuh dengan adanya konsep Sungai Tematik, yang nantinya akan memunculkan ritual adat tentang konservasi dan tradisi Susuk Wangan,” ujar Mad Berlin yang juga warga Kelurahan Nganglik, Kecamatan Batu ini.
Karena itu untuk mewujudkan sungai tematik dilakukan kegiatan gotong royong bersih lingkungan khususnya bersih bersih aliran sungai dan mata air. “Di sini Saber Pungli hadir sebagai pemantik dan mengajak masyarakat untuk terlibat,” tutup Mad Berlin.