JATIMTIMES - Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu menjadi peristiwa yang memprihatinkan bagi semua kalangan. Tidak terkecuali bagi umat Hindu yang tergabung dalam Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Malang.
Tepat di hari ketujuh peristiwa memilukan tersebut, yakni pada Jumat (7/10/2022), PHDI menggelar serangkain ritual dan doa bersama di Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga : HUT Ke-77 TNI, Koramil Jenu Tuban Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Pangruwating Bumi Kanjuruhan itu seperti tradisi mecaru hingga pelukatan. Kegiatan doa bersama ini ditutup dengan pelukatan dengan memercikkan air ke seluruh penjuru stadion. Pelukatan ditujukan untuk menghilangkan energei-energi negatif.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kepanjen Asnawi menuturkan, semua ritual dilakukan untuk menyempurnakan arwah para korban tragedi Kanjuruhan. ''Pada intinya agar arwah saudara-saudara kami diterima di sisi Tuhan sesuai kepercayaan agama kami,'' ungkap Asnawi kepada awak media.
Menurut dia, dalam peristiwa tersebut, PHDI juga merasa cukup terpukul. Meski tidak merasakan langsung apa yang terjadi pada malam itu, mereka ikut merasakan duka cita mendalam.
''Ini sebagai bentuk solidaritas kami dari umat Hindu sebagai sesama manusia. Rasanya kalau lihat di pintu 13 itu, hati saya menangis, trenyuh sekali. Kami sangat prihatin,'' ucap Asnawi.
Selain itu, mereka ikut berharap agar kejadian ini bisa diusut tuntas. Sebab, bagaimanapun peristiwa ini sudah menelan ratusan korban jiwa tak bersalah. "Semoga dari kiriman doa kami, peristiwa seperti ini tidak lagi terulang,'' harapnya.
Terpisah, Kasubag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang Sonhaji mewakili umat lintas agama lain turut menyampaikan empati kepada korban tragedi ini.
Baca Juga : Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 7 Oktober 2022: Terancam Diusir, Berhasilkah Elsa Merayu Aldebaran?
Selain umat hindu, ada juga perwakilan dari umat lintas agama lain, yakni Islam, Katolik, Kristen, Buddha dan Konghucu. Menurut dia, doa bagi arwah yang telah meninggal akan menjadi bekal para korban ketika di akhirat.
"Semoga mereka tenang di sana dan mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,'' ujar Sonhaji.
Seperti diketahui, akibat peristiwa berdarah itu tercatat 131 orang meninggal dunia, sementara 440 orang mengalami luka ringan dan 29 orang luka berat. Beberapa di antaranya juga masih dirawat di rumah sakit hingga kini.
Dalam serangkaian ritual dan doa bersama tersebut, umat Hindu yang hadir menutupnya dengan melakukan ritual di dalam area Stadion Kanjuruhan. Mereka berjalan di sekeliling area lapangan.