free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kesaksian Aremania yang Turun Ke Lapangan: Pak Polisi Tolong Jangan Tembak Gas Air Mata ke Tribun

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

07 - Oct - 2022, 13:25

Placeholder
Foto Yohanes Prasetyo, salah satu Aremania yang turun ke lapangan meminta polisi menghentikan penembakan gas air mata. (Sumber Twitter @SportsTime_id)

JATIMTIMES - Tragedi Kanjuruhan menyisakan trauma tersendiri bagi korban. Khususnya bagi aremania yang mengalami langsung kejadian itu di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. 

Dikutip dari unggahan Twitter @SportsTime_id, salah satu Aremania, Yohanes Prasetyo diundang ke Mata Najwa untuk menceritakan kondisi dirinya saat peristiwa yang menewaskan 131 orang itu terjadi. 

Baca Juga : Dalang Pintu Gate Masih Terkunci pada Tragedi Stadion Kanjuruhan Terkuak

"Sebenarnya (saya) ngga ada inisiatif buat turun ke lapangan. Saya ini mau pulang, saya mau kerja setelah nonton Arema," ceritanya sambil berkaca-kaca. 

Namun, usai pertandingan, Ia tak langsung pulang. Tapi Yohanes hanya menunggu di dekat pintu keluar yang agak sepi. 

"Sambil menunggu, ternyata ada keributan itu, ada tembakan gas air mata ke tribun. Sekitar tribun 6 kalau gak tribun 7," katanya. 

"Akhirnya saya bergegas berdiri mau keluar, sebelum takutnya saya tambah ga bisa keluar jadi ga bisa kerja," lanjut cerita Yohanes. 

Namun saat sedang akan keluar, Ia terkena gas air mata. "Yang saya rasakan mata saya perih, tidak bisa buka mata saya, saya cuma mendengar saudara-saudara Aremania minta tolong," ungkapnya.

Menurut Yohanes, ada suara anak kecil hingga ibu-ibu yang minta tolong. "Di situ yang membuat saya inisiatif turun ke lapangan. Cuma memohon kepada aparat kepolisian supaya tidak meneruskan tembakan itu," terangnya. 

Sebagai sesama suporter, yang dikenal dengan slogan salam satu jiwa, Aremania, Yohanes berniatan turun untuk berbicara baik-baik kepada polisi agar berhenti menembakkan gas air mata ke arah tribun. 

"Gimana pak ya kita sama-sama suporter Aremania satu jiwa. Dia merasakan sakit, saya juga merasakan sakit. Saya turun coba saya ngomong baik-baik sama pak polisi. Pak polisi tolong jangan tembak gas air mata ke tribun di situ banyak anak kecil dan perempuan," ungkapnya sambil menahan tangis. 

Diketahui sebelumnya, video Yohanes yang meminta agar polisi tidak menembakkan gas air mata ke tribun juga beredar di media sosial. Ia terlihat dibentak-bentak oleh polisi usai melakukan hal itu. 

Baca Juga : Kompak, Anggota DPRD Jatim dan K-conk Mania Gelar Doa dan Tahlil Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan 

"Bro, konco-koncone dikandani, (bro, teman-temannya diberitahu)," respon polisi yang diajak bicara Yohanes waktu itu. 

Ketika polisi yang diajak bicara Yohanes ini menjawab dengan nada yang sopan, justru ada polisi lain yang membentak. 

"Kamu jangan bikin onar, nanti saya kasih tau komandan," ujar polisi lain sambil menyuruh Yohanes untuk mengajak teman-temannya keluar. 

Setiap bertemu polisi lewat, terlihat Yohanes terus meminta agar tidak menembakkan gas air mata ke tribun. Karena banyak anak kecil dan wanita. 

Lantas video itu mengundang perhatian warganet. Mereka berkomentar untuk memberi dukungan pada Yohanes. 

"Mas Yohanes Prasetyo orang yang turun ke lapangan untuk bicara ke Polisi agar tidak menembakkan Gas Air Mata ke tribun. Nyesek banget dengernya. Terima kasih mas Yohanes, Meskipun Polisi malah respon nya seperti itu," @SportsTime_id. 

"Mas yohanes butuh pendampingan psikologis. Keliatan bgt dari sorot matanya kalau peristiwa itu sangat traumatis. Setelah bicara pun sampe tarik napas dalem2. Sehat2 ya mas..smoga cepat pulih fisik dan mentalnya," @gi__gi. 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni