JATIMTIMES - Seorang warga Kabupaten Gresik juga ikut menjadi korban jiwa akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Pasca laga Persebaya Surabaya vs Arema FC.
Korban diketahui bernama Hadiyatus Tsaniah (24), warga Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.
Baca Juga : 2 Meninggal 1 Kritis, Suporter Arema asal Jember Jadi Korban Kerusuhan Kanjuruhan
Korban diketahui adalah anak dari seorang guru bernama Sukardi. Seorang guru yang mengajar di Madrasah Aliyah Al-Fattah dan juga takmir masjid.
Diketahui, Hadiyatus telah menyelesaikan studi di perguruan tinggi Universitas Islam Malang (Unisma) program sarjana program studi pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah. Hadiyatus wisuda periode 64.
Perangkat Desa Banyuurip, Muhammad Khizam mengatakan, pihak keluarga tidak ada yang mengetahui kronologis meninggalnya korban. Jenazah tiba di ruma duka sekitar pukul 07.30 WIB.
"Jenazah dimakamkan di pemakaman Desa Pangkahkulon," kata Khizam dihubungi melalui sambungan seluler, Minggu (2/10/2022).
Dilansir dari halaman PSSI, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan duka cita mendalam atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Seperti diketahui, pertandigan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya yang berakhir 2-3 untuk tim tamu berakhir ricuh seusai laga. Ribuan suporter Arema FC turun ke lapangan meluapkan emosi karena timnya kalah.
Baca Juga : 17 Jenazah Tragedi Stadion Kanjuruhan belum Teridentifikasi di RSSA Malang
"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," kata Iriawan.
Iriawan menambahkan bahwa PSSI mendukung pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini. Apalagi kejadian ini sangat mencoreng wajah sepak bola Indonesia.
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," tukasnya.
Hingga saat ini, Ketum PSSI terus berkoordinasi dengan pihak internal PSSI dan eksternal dalam hal ini aparat penegak hukum dan panpel Arema FC.