free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Tewaskan 129Jiwa, Tragedi Arema vs Persebaya Jadi Urutan 2 Sejarah Sepak Bola Paling Mematikan Dunia

Penulis : Irsya Richa - Editor : A Yahya

02 - Oct - 2022, 20:30

Placeholder
Aremania yang berusaha untuk menyelamatkan rekannya karena kehabisan oksigen dan beberapa juga meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan. (Foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Tragedi memilukan usai laga  Arema FC VS melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (2/10/2022) yang menelan korban jiwa 129 orang  

Tragedi ini pun menempati urutan kedua dalam sejarah pertandingan sepak bola mematikan di dunia.

Baca Juga : Pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan, Muncul Surat yang Sarankan untuk Majukan Jadwal Pertandingan 

 

Hal tersebut dikutip dari priceonomics.com pada Minggu, (2/10/2022h dalam artikel “The Deadliest Soccer Matches in History”. Sedangkan pada urutan pertama pertandingan sepak bola paling mematikan dunia menelan 328 korban jiwa di Estadio Nacional di Lima, Peru 24 Mei 1964. Mempertandingkan Peru melawan Argentina.

Hal ini pun menjadi sorotan dari berbagai media hingga di luar negeri, lantaran mampu menggeser tragedi di Accra Sports Stadium, Accra, Ghana pada 9 Mei 2001. Tragedi ini mempertandingkan Accra Hearts vs Asante dengan korban tewas 126 orang.

Tragedi Arema FC VS Persebaya, dipicu kekalahan Arema FC dengan skor 2-3. Kejadian terjadi seusai wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan telah berakhir.

Kemudian saat para pemain Arema FC tampak kecewa, dan mereka mendatangi tribune timur untuk meminta maaf pada Suporter. Lalu ada satu suporter yang nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa.

Selanjutnya diikuti banyak suporter yang masuk ke lapangan. Hingga ribuan suporter yang kecewa dengan hasil pertandingan pun turun ke lapangan dan menyerang sejumlah pemain dan official.

Alhasil polisi yang bertugas  untuk mengamankan pertandingan pun menembakkan gas air mata karena suporter yang rusuh membahayakan keselamatan. Sedang hingga pukul 09.40 Minggu (2/10/2022) ada 18 jenazah yang belum diketahui identitasnya.

Baca Juga : Begini Kondisi Luar Stadion Kanjuruhan Pasca Tragedi Kanjuruhan Sabtu Malam 

 

Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pernyataan terkait tragedi maut di Stadion Kanjuruhan  di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu. Dalam penjelasannya, Jokowi juga menginstruksikan jajaran terkait untuk memonitor langsung tragedi tersebut.

Perintah kepada menteri kesehatan dan gubernur Jawa Timur diberikan presiden untuk memfasilitasi pelayanan medis dengan optimal. “Saya telah meminta menteri kesehatan dan gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus layanan medis bagi korban yang sedang di rumah sakit agar segera mendapatkan pelayanan terbaik,” ucap Jokowi.

Selain itu, Jokowi memerintahkan kepada menteri pemuda dan olahraga (menpora), kapolri, serta ketua umum PSSI agar mengevaluasi gelaran pertandingan sepak bola. “Saya juga telah memerintahkan kepada menpora, kapolri, dan ketua umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya,” tambah Jokowi.

Presiden  juga memberikan instruksi kepada Kapolri. Instruksi ini untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas tragedi maut di Stadion Kanjuruhan. Jokowi begitu menyesalkan adanya tragedi ini dan berharap ini menjadi tragedi yang terakhir di dunia sepak bola.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

A Yahya