JATIMTIMES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang tengah bersiap untuk penetapan status siaga darurat. Hal tersebut sebagai tindak lanjut atas hasil rapat koordinasi (rakor) bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebut bahwa datangnya musim penghujan diperkirakan maju.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, hal itu juga membuat masyarakat harus waspada akan kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi yang meliputi banjir, longsor, angin kencang dan juga banjir rob untuk di wilayah pesisir.
Baca Juga : Wali Kota Malang Sutiaji Lantik 9 Kepala Dinas Hasil Seleksi Terbuka, Sisakan Dispendukcapil
"Ini ternyata masih September kan sudah mulai hujan. Dan juga telah terjadi beberapa banjir, tanah longsor di beberapa tempat," ujar Sadono, Rabu (28/9/2022).
Berdasarkan koordinasi lanjut dengan pihak BMKG, juga didapati bahwa sekitar bulan Oktober nanti, curah hujan diperkirakan di atas normal. Untuk itulah, status siaga darurat perlu dipersiapkan.
"Artinya, siaga darurat ini kita harus bersiaga. Setidaknya harus ada persiapan untuk kewaspadaan akan terjadinya bencana," terang Sadono.
Beberapa persiapan yang bakal dilakukan adalah terkait kesiapsiagaan personel, mempersiapkan sarana dan prasarana (sarpras) serta mengoptimalkan fungsi pos lapangan yang ada di 4 titik. Yakni pos lapangan Ngantang, Tumpang, Gedangan dan Tirtoyudo.
Selain itu, kewaspadaan dilakukan untuk menghadapi fenomena La Nina. Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Malang, pada tahun 2022 ini, fenomena La Nina terhitung terjadi berturut hingga tahun ketiga serta berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Baca Juga : Wali Kota Malang Sutiaji Lantik Pejabat Tinggi Pemimpin 9 OPD, Sisakan Dispendukcapil
"La Nina ini masih ada, nanti bisa dipastikan lagi ke BMKG. Jadi, ini terjadi sudah berturut-turut setiap tahun. Dan tahun 2023 mendatang, sudah tahun keempat. Ini baru pertama terjadi La Nina selama 4 tahun berturut-turut. Biasanya hanya dua tahun sekali," terang Sadono.
Sebagai informasi, berdasarkan peta kebencanaan BPBD Kabupaten Malang, sudah ada beberapa wilayah yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Titiknya tersebar hampir merata. Yakni di Pujon, Ngantang, Kasembon, Tirtoyudo, Gedangan, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Ampelgading, Pakis, Singosari, Wajak dan Poncokusumo.