free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Olahraga

Kebutuhan Tim Semusim Rp 60 Miliar, Keuangan Persebaya Tergerus Akibat Rusuh Suporter

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Nurlayla Ratri

27 - Sep - 2022, 17:15

Placeholder
Screenshoot akun Instagram Persebaya

JATIMTIMES- Kerusuhan terjadi di Gelora Delta, Sidoarjo, seusai kekalahan 1-2 Persebaya dari Rans Nusantara FC pada 15 September lalu, menyebabkan tim diperkirakan rugi belasan miliar rupiah. 

Situasi itu bisa menggerogoti kondisi keuangan tim berjuluk Bajul Ijo secara serius.

Baca Juga : DPP PKB Tolak Pengunduran Diri Ketua DPRD, PKB Lumajang: Untuk PLT Belum Urgent

Soal kerugian miliaran rupiah sudah diakui oleh Persebaya dan diumumkan dalam akun Instagram resmi mereka @officialpersebaya. 

Dijelaskan, kerugian itu akibat hukuman lima pertandingan home tanpa penonton dari Komisi Disiplin PSSI.

Memang Persebaya tidak menyebutkan detail miliar kerugian itu. Namun, dari hitung-hitungan sumber yang dekat dengan internal Persebaya, kerugiannya mendekati Rp 15 miliar. Dari mana angka itu?

Sumber tersebut menyebut angka Rp 5 miliar dari nilai promotion value yang diberikan kepada para sponsor. Sebagaimana diketahui, Persebaya memiliki lima sponsor musim ini, Kapal Api, Kings Wallet, Exta Joss, MPM Honda, dan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Semuanya mendapatkan benefit dalam pertandingan. Mulai dari umbul-umbul, sampling produk, a-board, dan sebagainya.

Nah, benefit yang diberikan langsung kepada penonton tidak bisa diberikan lagi. Sampling produk, brosur, dan interaksi lainnya dengan fans hilang. Pun demikian halnya dengan umbul-umbul, akan sia-sia dipasang jika tidak ada penonton.

”Dengan angka penonton Persebaya yang begitu besar, mendekati rata-rata 30 ribu per pertandingan di Gelora Bung Tomo, hitungan kerugiannya mencapai Rp 1 miliar setiap game. Jika lima game tanpa penonton kerugiannya ya Rp 5 miliar,” jelas sumber di internal Persebaya.

Kerugian lainnya adalah dari pendapatan tiket penonton. Dengan asumsi penonton 25 ribu per game, seperti halnya rata-rata penonton di GBT musim ini, kerugian bisa mencapai 9,4 miliar untuk lima game. Sebagai catatan, tiket pertandingan Persebaya saat ini Rp 75 ribu untuk ekonomi dan Rp 250 ribu untuk VIP.

Plus denda PSSI dan biaya perbaikan stadion Gelora Delta Sidoarjo, total kerugian bisa melebihi Rp 15 miliar. 

Kabarnya, rata-rata biaya klub liga satu semusim sekitar Rp 60 miliar. Artinya, kerugian akibat kerusuhan di Sidoarjo bisa menutupi seperempat kebutuhan tim satu musim.

Baca Juga : Amankan Aremania Luar Kota, Panpel Arema FC Koordinasi dengan Polres Pasuruan

Sebelumnya saat Presiden Persebaya, Azrul Ananda, saat mengumumkan pengunduran diri di depan Bonek dia menyampaikan bahwa masa depan klub tergantung suporternya.

Kerusuhan suporter yang dialami Persebaya tidak hanya sekali ini. Sejak 2017,  kerusuhan itu terjadi pada 12 Oktober 2017, ketika Persebaya kalah 0-1 dari Kalteng Putra di GBT pada babak 16 besar Liga 2 Grup C. Sebelumnya, pada bulan Mei, Bonek juga melakukan demonstrasi agar Iwan Setiawan dipecat setelah kalah dari tuan rumah martapura FC. 

Pada 2018 mess pemain menjadi sasaran demonstrasi. Bus tim yang sedang mengangkut pemain pulang dari laga away dilempari telur.

Pada 2019, Persebaya didemonstrasi setelah kalah dari Arema FC. Kantor Persebaya dan toko-toko Persebaya Store mengalami vandalisme dan digembok suporter yang kecewa.

Di stadion, bahkan terjadi dua kerusuhan selama 2019. Pertama pada 19 Juni ketika Persebaya bermain imbang 1-1 melawan Madura United di babak delapan besar Piala Indonesia. Pertandingan dihentikan beberapa menit sebelum laga berakhir. 

Kerusuhan di stadion kedua pada 2019 terjadi pada 29 Oktober. Ketika itu, Persebaya tertinggal 2-3 dari PSS Sleman dalam matchday ke-25. Suporter masuk ke lapangan, melakukan perusakan, dan pembakaran. 

Untuk memperbaiki stadion saja, Persebaya menghabiskan lebih dari 500 juta saat itu. Plus kena pertandingan usiran tanpa penonton sampai akhir musim. 

Media ini pun kemudian berusaha melakukan konfirmasi resmi ke Media Officer Persebaya, Angkasa Danu. Namun hingga berita ini diturunkan Angkasa belum merespon telpon serta pesan WA yang terkirim.


Topik

Olahraga



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

Nurlayla Ratri