JATIMTIMES - Situs Blawu di Sumbersari, Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang selesai diekskavasi. Penggalian arkeologi selama 6 hari itu berhasil menampakkan setengah bangunan candi.
Situs purbakala di tengah perkebunan tebu itu telah diekskavasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim sejak 19-24 September 2022. Hingga hari terakhir ekskavasi, tim arkeolog berhasil membuka 30 kotak gali dengan total luas lahan 120 meter persegi.
Baca Juga : Setelah Nikita Mirzani, Deddy Corbuzier Ikut Tolak Pendapat Najwa Shihab soal Gaya Hedon Polisi
Dari penggalian selama 6 hari itu, arkeolog BPCB jatim berhasil menemukan struktur utama dari candi berbahan bata merah kuno. Di mana masing-masing bata penyusunnya berdimensi 36x22x9, bahkan ada beberapa bata penyusun yang memiliki ketebalan hingga 12 cm.
Bangunan utama candi ini, baru ditemukan pada posisi selatan dan timur. Struktur purbakala di sisi selatan ini memanjang dari barat ke timur sepanjang 9,9 meter. Struktur ini menyambung dengan bangunan di sisi timur sehingga membentuk sudut sisi tenggara. Struktur di sisi timur ini juga memiliki panjang 9,9 meter yang memanjang dari selatan ke utara.
Sedangkan, tim arkelog juga menemukan sudut di sisi timur laut. Dengan begitu, Candi Blawu ini sudah bisa dipastikan memiliki bentuk kotak persegi dengan luas bangunan 9,9 meter persegi. Bangunan utama candi ini memiliki tinggi struktur ini 130 cm dengan 16 lapis bata. Dimana di bagian tengahnya tersusun bata merah kuno yang menyerupai lantai.
"Kalau luas ini kita sudah bisa miror sebenarnya. Sisi selatan ke timur itu sama 9,9 meter, jadi dimensinya itu persegi. Jadi kita sudah menemukan sudutnya di tenggara dan timur laut. Sedangkan di bagian tengahnya sendiri terlihat struktur menyerupai lantai yang datar. Tapi kita tidak bisa menyebutkan itu lantai atau bukan," kata arkeolog BPCB Jatim Yuni Atmi kepada wartawan, Minggu (25/09/2022).
Yuni mengatakan, ada dua bangunan yang menempel pada struktur utama candi. Yaitu bangunan di sisi selatan dan timur. Bangunan di sisi selatan ini berupa dinding keliling membentuk kota berukuran 4 meter persegi berbahan bata merah kuno. Dinding ini berukuran masing-masing 80 cm.
Di tengahnya terdapat 2 dinding yang menjorok ke dalam dari utara ke selatan, namun tidak sampai menempel pada struktur pagar di selatan. Sehingga bangunan ini tampak memiliki ruang di dalamnya yang menyerupai huruf 'T'.
Bangunan tersebut juga ditemukan di sisi timur struktur utama candi. Namun kondisinya sudah rusak. Hanya berupa tembok sepanjang 2 meter dengan ketinggian 1 meter atau 9 lapis bata. Pada awalnya, bangunan di sisi timur ini diduga sebagi tangga candi.
"Di hari kedua memang kita perkirakan ada tangga masuk di sisi timur. Tetapi setelah kita buka di hari ketiga dan keempat sampai sekarang itu terlihat bahwa itu sebenarnya bukan tangga masuk. Melainkan struktur yang menyerupai struktur di sisi selatan ini. Tapi dalam bentuk yang tidak utuh. Jadi untuk tangga masuknya sendiri belum terlihat," kata Yuni
Baca Juga : Puluhan Emak Jamaah Yasinan Keracunan Masal setelah Makan Nasi Goreng
Arkeolog BPCB Jatim ini menduga, bangunan tambahan di luar struktur utama candi ini terdapat di semua sisi. Baik di sisi selatan, timur, utara dan barat dari bangunan candi. Posisinya juga sama saling menempel pada struktur utama.
Hanya saja, lanjut Yuni, dibutuhkan ekskavasi tahap dua untuk membuka lahan di sisi utara dan barat. "Sementara kita bisa sebutkan ada bilik-bilik di setiap sisinya. Karena kalau kita lihat di sisi selatan yang paling jelas itu ada relung di kanan kiri," tandasnya.
Koordinator Ekskavasi Situs Blawu Pahadi mengatakan, dua struktur di sisi selatan dan timur dari bangunan utama candi cukup unik. Sebab belum pernah ditemukan pada bangunan candi lain yang sudah ditemukan sebelumnya di Indonesia.
"Terkait fungsi belum bisa menginterpretasi struktur tersebut. Baru kita sebut sebagai struktur tambahan di sisi selatan dan timur. Nanti akan kita kaji lebih dalam terkait dengan pola-pola bangunan suci tentunya. Dan kita juga coba menggali literatur pendukung lainnya. Apakah ini memang ada beberapa kecenderungan bangunan suci yang terdapat struktur tambahan seperti ini," tandasnya.
Pahadi mengatakan, Situs Blawu ini akan diekskavasi kembali pada tahun ini. Rencananya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang telah menjadwalkan ekskavasi tahap 2 Situs Blawu pada pertengahan bulan Oktober atau awal November 2022 mendatang.
"Untuk tahap kedua, berdasarkan informasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang memang tetap dilakukan di tahun 2022 ini. Namun jadwal pastinya belum kita sepakati. Insyallah kemungkinan di sekitar minggu kedua atau ketiga di bulan Oktober. Atau pun paling tidak di bulan November," pungkasnya.(*)