JATIMTIMES - Sebanyak 350 pesepeda (cyclist) Sabtu (24/9/2022) hari ini mengikuti Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022. Para peserta bersepeda sambil berwisata menikmati alam dan kuliner Banyuwangi.
Event ini merupakan event kedua yang diselenggarakan Mainsepeda.com di Jawa Timur tahun ini. Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022 menjadi bagian dari trilogi Jawa Timur. Dimulai Bromo KOM Challenge 2022 pada Mei lalu, kemudian diakhiri dengan Kediri Dhoho KOM Challenge 2022 pada Desember mendatang.
Baca Juga : Maksimalkan Potensi yang Ada, Wali Kota Sutiaji Siap Kuatkan Sport Tourism di Kota Malang
Menurut founder Mainsepeda.com Azrul Ananda, tidak banyak kabupaten/kota di Indonesia yang diciptakan Tuhan untuk pesepeda. Salah satu yang tidak banyak itu adalah Banyuwangi.
“Ada laut, ada gunung dan pemandangan alam, kulinernya, seni budaya, keramahan warga, kopinya. Di sini (Banyuwangi) komplet. Apalagi saat ini penerbangan ke Banyuwangi makin banyak,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di gedung Wanita Paramita Kencana Banyuwangi pada Jumat (23/09/2022) malam.
Azrul mengatakan, bagi yang belum pernah ke Banyuwangi, event Blue Fire Ijen merupakan ajang yang pas untuk mendapatkan pengalaman full di kota ujung timur Pulau Jawa itu.
Sementara Dede Abdul Ghani, wakil ketua Pengurus Kabupaten Ikatan Sport Sepeda Indonesia ( Pengkab ISSI) Banyuwangi menuturkan pihaknya sudah menunggu sejak sekitar dua tahun lalu untuk menggelar Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022.
Menurut dia, event sepeda memberikan efek berantai bagi Banyuwangi. Yakni tumbuh kembangnya homestay, geliat usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM), kuliner, hotel dan restoran serta ekonomi kreatif lainnya.
“Kami berharap para cyclist bisa happy menikmati keindahan alam, kuliner, dan buah tangan serta enjoy di Banyuwangi sehingga sesuai dengan slogan ‘Sekali Datang Ke Banyuwangi Pasti Ingin Kembali’,” ujar tokoh muda asal Rogojampi tersebut.
Selanjutnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Perairan Banyuwangi sekaligus founder Banyuwangi Road Cycling Club (BRCC) Guntur Priyambodo mengatakan, sejak awal Banyuwangi memang membangun branding pariwisata dengan menggunakan ikon cabang olahraga sepeda dengan munculnya event internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI).
“Jadi sejak awal kota ini memang membangun branding pariwisata. Salah satunya ramah untuk pesepeda. Kami makin antusias ketika Mas Azrul dengan Mainsepeda-nya kemudian bersedia berkolaborasi membuat event sepeda di sini,” jelas mantan ketua IPSI Banyuwangi tersebut.
Guntur menambahkan, dengan adanya beberapa event sepeda di Banyuwangi, hampir setiap akhir pekan ada tamu dari luar kota yang besepeda di Banyuwangi. Rata-rata para cyclist membawa keluarga mereka berlibur ke Banyuwangi.
Baca Juga : Silat PSHT Tersohor di Dunia Berkat Franck Ropers, Pendekar Prancis yang Miliki Ribuan Murid
Adapun rute Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022 dimulai start dari Pendapa Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi. Rombongan pembalap lalu bergerak ke selatan Banyuwangi. Melewati Kecamatan Rogojampi, Genteng dan Gambiran. Mereka menuju De Djawatan Forest Benculuk di Kecamatan Cluring yang akan menjadi lokasi pit stop. Jaraknya sekitar 52 kilometer dari titik start.
Setelah beristirahat di De Djawatan, peserta kembali ke utara Banyuwangi menuju Kantor Bupati Banyuwangi yang jaraknya 27 kilometer. Kantor Bupati Banyuwangi menjadi area untuk regrouping sekaligus water station di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022..
Dari Kantor Bupati Banyuwangi, peserta harus bersiap menghadapi segmen tanjakan. Peserta melaju menuju titik start KOM di Patung Barong Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah.
Selanjutnya peserta akan menanjak melalui Kalibendo menuju garis finis di Kawasan Gantasan di Kecamatan Licin. Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022 akan menempuh total jarak 105,8 kilometer dengan elevation gain 1.313 meter.
Peserta diharapkan jangan terburu-buru meninggalkan Banyuwangi. Sebab, penyelenggara bersama Pemkab Banyuwangi telah mempersiapkan recovery ride pada Minggu 25 September. Agenda ini akan mengajak cyclist gowes sekaligus berwisata kuliner yang menyajikan aneka makanan dan minuman tradisional khas masyarakat Osing di Desa Adat Kemiren Kecamatan Glagah.