JATIMTIMES - Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruan Malang (Unikama) Prodi Matematika begitu Inovatif. Bukan hanya mahir dalam memecahkan persoalan-persoalan matematika, namun para mahasiswa ini dapat membuat panganan memanfaatkan jeruk.
Erlis Meyliya Wulandari mahasiswa KKN Unikama di Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, menyampaikan, pemanfaatan kulit jeruk menjadi olahan permen juga dilatari potensi perkebunan buah jeruk yang melimpah di Desa Sukodadi.
Akan tetapi, selama pandemi Covid-19 hingga saat ini, masih banyak buah jeruk yang tak terjual. Jeruk yang telah panen pun banyak diantara yang busuk. Sehingga hal tersebut, tentu menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi para petani. Dari situlah, kemudian ia bersama kelompok KKN mengolah jeruk menjadi sebuah produk permen.
"Olahan permen jeruk ini 100 persen memanfaatkan sari jeruk dan dibuat tanpa bahan pengawet," paparnya.
Setelah berhasil dalam beberapa percobaan membuat olahan permen dari jeruk, kelompok KKN pun kemudian memberikan pelatihan cara membuat permen jeruk kepada masyarakat. Hal itu dimaksudkan untuk lebih memberdayakan masyarakat dalam menginovassikan produk pertanian jeruk menjadi produk lain. Sehingga, upaya ini akan mendorong dalam membangkitkan geliat perekonomian masyarakat, khususnya petani jeruk.
Lebih lanjut, bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan olahan permen jeruk cukup sederhana. Antara lain, tentu perasan sari buah jeruk, gula pasir, agar-agar warna putih.
Bahan-bahan tersebut dicampur dan kemudian dimasak dengan api kecil.
Campuran bahan-bahan itu kemudian diaduk perlahan hingga permen mendidih dan mengental. Setelah itu, oalahan bahan tersebut didinginkan dan kemudian dapat dibentuk dengan berbagai ukuran.
"Produk ini dapat bertahan lama hingga 3-4 bulan tentu dengan pengeringan yang baik," tambah Melania Handaka selaku mahasiswa KKN disela pelatihan bersama belasan Ibu PKK di Balai Desa Sukodadi beberapa waktu lalu.
Selain itu, pelatihan tak hanya diberikan terkait bagaimana membuat olahan permen jeruk. Tetapi, dalam hal pengemasan produk, masyarakat juga mendapatkan pelatihan agar bagaimana kemasan menjadi menarik.
Begitu pun termasuk dari sisi pemasaran. Para ibu PKK juga diberikan pemahaman bagaimana memanfaatkan media sosial yang baik untuk memasarkan sebuah produk.
Baca Juga : Polsekta Lowokwaru Beber Kronologi Detail Mahasiswa UM Diduga Lakukan Percobaan Bunuh Diri
"Saya senang melihat antusias ibu-ibu PKK Desa Sukodadi mengikuti pelatihan ini, saya harap hasil inovasi mahasiswa KKN Reguler Prodi Matematika 2022 ini dapat diaplikasikan dan membuahkan hasil," imbuh Dra Retno Marsitin MPd dosen pembimbing KKN.
Sementara itu, Nasemi Khusnaeni selaku Koordinator PKK Desa Sukodadi menyampaikan, pelatihan yang diberikan para mahasiswa KKN ini tentu dapat lebih berkembang lagi. Terlebih, olahan permen jeruk ini juga dapat menjadi salah satu produk unggulan dari Desa Sukodadi.
"Inovasi produk permen jeruk ini juga bisa menjadi salah satu produk unggulan Desa Sukodadi, karena tanpa bahan bengawet dan murni dari sari jeruk," pungkasnya.