JATIMTIMES - Perkara tindak kekerasan atau penganiayaan dengan korban pembawa acara hajatan bernama Sigit Pramono yang juga salah satu anggota APSI (Asosiasi Pengusaha Sound Indonesia) mendapat dukungan dari Ketua Harian Dewan Kesenian Kabupaten Ngawi Yudho Bakiak dan anggota lainnya.
Hal tersebut dilakukan dengan aksi penyampaian pendapat dan sebagai solidaritas sesama pekerja seni di muka umum oleh Asosiasi Pengusaha Sound Indonesia (APSI) di kantor Pengadilan Negeri Ngawi pada Senin (19/9/2022).
Baca Juga : Aksi Nenek Penjual Cenil di Jombang Lawan Jambret yang Rampas Kalung Emasnya
Tidak menganggap remeh hal tersebut, Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera S.H., S.I.K., M.H memimpin langsung 75 personel untuk pengamanan jalannya unjuk rasa yang pesertanya kurang lebih 25 orang terdiri dari perwakilan APSI Ngawi bagian barat.
"Mereka menuntut para pelaku penganiayaan dapat hukum seadil-adilnya dan ada efek jera bagi para pelaku lainnya agar tidak mengulangi perbuatannya. Para pelaku melakukan penganiayaan ketika mabuk minuman keras. Upaya pencegahan telah kita lakukan patroli dan edukasi tidak minum miras sembarangan," jelas Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera.
Penyampaian pendapat di muka umum dari APSI Ngawi dengan perwakilannya, yakni Yudho Bakiak, Budiono, Siswo Handoyo, Aris Setyawan serta Siti Partiah sempat diterima oleh Ketua Pengadilan Negeri Ikbal Muhammad, S.H., S. Sos., M.H didampingi Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, S.H., S.I.K., M.H.
Dalam kesempatan itu Yudho Bakiak sendiri memberikan dukungan kepada teman-teman pelaku usaha di bidang sound system karena APSI masih ada kaitannya dengan kesenian atau budaya seni.
Baca Juga : Jadi Tersangka usai Jual Akun Telegram ke Bjorka, Pemuda Asal Madiun Ngaku Menyesal
"Bentuk kepedulian kita kepada rekan sesama seniman yang dianiaya dan kita juga menyampaikan beberapa hal kepada ketua Pengadilan Negeri Ngawi dimohon untuk memutuskan perkara seadil-adilnya," ujar Yudho Bakiak
Sementara itu puluhan personil polwan Polres Ngawi dengan sikap yang humanis dan komunikatif menjadi pasukan pengamanan terdepan. Harapannya agar dapat meredam kemarahan dan memberikan rasa tenang serta aman bagi para pengunjuk rasa, sehingga aksi penyampaian pendapat di muka umum dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar.