JATIMTIMES - Sebagai wujud menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) 1945 Surabaya turun gunung mendampingi pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Banyuurip, Kecamatan Kesamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Selain pengamalan Tri Dharma perguruan tinggi dalam pendampingan, juga sebagai upaya nyata kampus peduli terhadap masyarakat. Paska wabah Covid-19 sangat memukul perekonomian masyarakat.
Baca Juga : Peningkatan Kualitas UMKM Jadi Kunci Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran
Promotor kegiatan, Prof. Dr. Amiartuti Kusmaningtyas, M.M, menjelaskan bahwa, pendampingan sejak Agustus 2022 lalu. Bertemakan “Pendampingan Management Usaha dan Peningkatan Kualitas Tanaman Bonsai,"ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (14/9/2022).
Prof Ami, panggilan pendek Prof. Dr. Amiartuti Kusmaningtyas menambahkan, tri dharma perguruan tinggi dimaksud yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Ketiganya menjadi poin penting dalam mewujudkan visi dari perguruan tinggi. Mahasiswi yang ikut dalam kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan nilai pendidikan. Dan mempraktekannya pada pengabdian masyarakat sehingga unsur dari tri dharma perguruan tinggi tersebut dapat dicapai,” ungkapnya.
Dalam pengabdian ini, kampus Untag memberikan alat pertanian, berupa gergaji tanaman bonsai. Diharapkan kualitas hasil potong tanaman bonsai menjadi nilai jual tinggi bagi para petani.
“Manfaat yang diharapkan setelah adanya pengabdian masyarakat ini adalah para petani memiliki pandangan baru bagaimana membudidayakan tanaman yang berhasil dan dapat membuka pasar baru dengan kualitas yang lebih baik,” imbuh Prof. Ami.
Baca Juga : Hadiri Rembuk Tani se-Malang Raya, Cak Imin: Dalam 3 Tahun Bakal Ada Krisis Pangan
Terpisah,Dr. Riyadi Nugroho MM.juga promotor kegiatan menguraikan dipilihnya lokasi pendampingan di kawasan sentra penjual bunga didasari atas keprihatinan menurunnya penjualan tanaman hias semenjak Covid-19 melanda Indonesia dan dunia.
“Artinya orang–orang tidak lagi berkutat di dalam rumah, tapi sudah bebas melakukan kegiatannya secara normal. Sehingga memelihara tanaman hias menjadi kurang diminati lagi. Berbeda dengan kondisi Covid-19 sedang merebak, banyak orang menyalurkan hobinya dengan merawat tanaman hias untuk mempercantik hunian mereka,” jelasnya.
Kiat-kiat khusus diberikan kepada pengusaha bonsai tentang pemberdayaan tenaga kerja yang efekif dan efisien. Diharapkan pembekalan ini dapat membantu para petani bonsai di memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat usahanya lebih maju.