free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kuliner

Sejarah Dawet, Minuman yang Disebutkan dalam Lagu Diminum Joko Tingkir

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

13 - Sep - 2022, 18:40

Placeholder
Ustadz Salim A Fillah (capture YouTube Salim A Fillah)

JATIMTIMES - Dawet merupakan minuman yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Minuman yang terdiri cendol dari tepung beras, santan, gula Jawa dan beberapa bahan lain ini sangatlah digemari karen punya cita rasa yang khas. Tahukah kalian sejarah dawet?.

Ya, sejarah dawet yang kini sempat viral karena terdapat dalam lagu Joko Tingkir ini mempunyai sejarah yang cukup tua. Hal itu dijelaskan dalam buku gastronomi Jilid II seperti yang disampaikan Ustadz Salim A Fillah dalam channel YouTube nya. 

Baca Juga : LSM GPI Unjuk Rasa saat DPRD Gelar Paripurna, Berbuntut Ricuh dan Pagar Nyaris Roboh

"Itu (dawet) sejarahnya cukuplah tua. Karena kemudian dirujukan dengan peristiwa di Pati," jelasnya.

Pada awal abad ke 13 tahun 1200 an, terdapat seorang tokoh bernama Ki Sagola yang menjual minuman campuran antara santan, gula dan jenang yang disaring. Jenang dari tepung beras itu kemudian diayak mengunakan sebuah penyaring santan.

"Diayak pakai Kalo (saringan dalam bahasa Jawa), lubangnya lebih gede-gede. Diayak dalam keadaan panas dan dimasukkan kedalam air dingin sehingga menjadi lonjongan kecil," jelasnya.

Minuman campuran tersebut, kemudian disajikan kepada penguasa di wilayah yang disebut sebagai Carangsoka, yang mana saat itu telah selesai berperang dengan wilayah yang disebut Paranggorda di Pati dan menguasai dua wilayah menjadi satu.

Penguasa tersebut kemudian mengundang Ki Sagola untuk dapat menikmati sajian minuman campuran santan, gula, jenang yang kini bernama dawet itu. Saat itu, penguasa merasa jika inti dari kenikmatan minuman ini adalah pada kelezatan santan. 

"Maka daerah tersebut kemudian beliau namakan Kadipaten Pesantenan," terangnya.

Baca Juga : Ukir Sejarah, Forki Banyuwangi Raih 10 Medali di Kejurprov Jatim

Setelah itu, pada 1293 dimana kerajaan Majapahit mulai berdiri, beliau menghadap ke Majapahit dan dikukuhkan sebagai Adipati pada kadipaten Pesantenan itu. Saat itu, Ki Sagola kemudian juga menyuguhkan minuman yang kini disebut dawet.

"Sejarahnya panjang, 800 tahunan. Memang menurut Gastronomi jilid II karya Prof Murdijati ini, usia dawet sudah cukup tua,"paparnya.

Melihat usianya yang tua ini, tepatnya pada tahun 1200 an, logikanya di masa hidupnya Joko Tingkir di abad ke 16, kemungkinan telah ada. "Tapi apakah beliau minum dawet atau tidak, tidak ada riwayatnya," pungkasnya.


Topik

Kuliner



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

A Yahya