JATIMTIMES - Setiap manusia pasti akan mati. Mereka nantinya akan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya selama hidup. Mereka yang memiliki amal kebaikan tentu akan mendapatkan nikmat dan kemudahan, sebaliknya, mereka yang mendustakan Allah tentu mendapatkan siksa yang pedih.
Ketika seorang manusia mati, akan melewati alam barzah atau alam kubur. Siksa kubur bagi mereka yang seringkali bermaksiat sangatlah pedih. Namun, terdapat amalan yang dapat memperingan dan bahkan menyelamatkan dari siksa kubur.
Baca Juga : 3 Nabi Ini Punya Pendamping Hidup Lebih dari Satu
Diolah dari Islam Pos dalam kitab Ar Ruh, Ibnu Qayyim al-Jauziy menjelaskan, bahwa hal itu bilamana seseorang duduk barang sejenak sebelum tidur malam. Setelah itu, hendaknya mereka menghisab dirinya mengenai apa kerugian dan keuntungan pada hari itu.
Mereka kemudian, bertaubat, menyesali sebenar-benarnya atas apa yang ia perbuat Lantas mereka kemudian tidur dalam keadaan taubat dan kemudian berjanji tak akan mengulangi dosa yang ia perbuat jika keesokan harinya bangun dari tidurnya.
Ibnu Qayyim, menyampaikan hal ini haruslah menjadi sebuah rutinitas. Sebab, umur manusia tak ada yang dapat mengetahui. Jika seorang manusia telah melakukan amalan yang meringankan siksa itu, maka ketika seseorang mati pada malam itu, ia wafat dalam kondisi bertaubat.
Jika mereka masih diberikan umur panjang, maka mereka siapa untuk menyambut kehidupan dengan senang hati tanpa beban. Sehingga, mereka kemudian dapat meningkatkan ibadahnya kepada Allah SWT.
Baca Juga : Sikapi Kenaikan BBM, Fraksi Gerindra DPRD Jatim Siapkan Program Pro Rakyat dalam P-APBD 2022
"Aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Menyiapkan tali selama sehari semalam lebih baik daripada puasa sebulan beserta salat malamnya. Jika dia meninggal, maka dia diberi balasan atas amal yang dilakukannya. Diberi pahala berupa rezekinya dan dia selamat dari ujian (kubur)."( HR Imam Muslim dari Salman).
Hadis lainnya, diriwayatkan Imam at-Tirmidzy dari Fudhalah bin Ubaid, Rasulullah SAW bersabda, "Setiap orang yang meninggal disudahi berdasarkan amalnya, kecuali orang yang meninggal dalam keadaan mempersiapkan tali kudanya di jalan Allah. Sesungguhnya amalnya ditumbuhkan baginya hingga hari kiamat dan dia selamat dari ujian kubur."